Virus Corona
China Sebut Rendahnya Jumlah Kasus Virus Corona di Negara Lain karena Pengorbanan Mereka
China menyatakan rendahnya jumlah kasus virus corona yang terjadi di luar negeri karena 'pengorbanan' yang telah mereka lakukan.
Penulis:
Isnaya Helmi Rahma
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - China menyatakan rendahnya jumlah kasus virus corona yang terjadi di luar negeri karena 'pengorbanan' yang telah mereka lakukan.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri, Wang Yi pada Sabtu (15/2/2020).
Pernyataan itu ia sampaikan setelah seorang turis asal China berusia 80 tahun meninggal karena virus corona di Paris, Perancis.
Di mana itu menjadi kasus kematian pertama di Eropa.
Wang Yi menuturkan jumlah kasus penularan di seluruh dunia hanya sekira satu persen dari total laporan di China.
"Ini adalah penyakit dengan tingkat infeksi mematikan," ujarnya yang dilansir dari Sky News.
"Jadi kami membuat pengorbanan untuk keamanan kesehatan global," imbuhya.
Setelah, merebaknya virus corona pemerintah pusat China telah menutup Kota Wuhan yang menjadi pusat penyebaran virus tersebut.

Sehingga, mereka telah membuat sekira 60 juta warga yang berada di sana terisolasi.
Semua akses ke dan dari Wuhan ditutup, hingga sektor bisnis lain pun telah ditangguhkan.
Di sisi lain saat ditanya sebelumnya tentang penyebaran virus, menteri luar negeri China ini menuturkan telah menerapkan kebijakan berdasarkan fakta yang ada dilapangan.
"Jumlah orang yang meninggal telah meningkat selama 15 hari terakhir, meski begitu, kasus infeksi telah menurun selama 12 hari," ujarnya.
"Jadi bukankah itu bagus?" imbuhnya.
Baca: Kini Dikarantina, Mahasiswa di Maluku yang Diduga Terinfeksi Corona Sempat 2 Hari Mengurung Diri
Baca: WHO Puji Indonesia Menangani Ancaman Wabah Virus Corona, 238 WNI Dipastikan Sehat Pasca Observasi
Wang Yi juga menuturkan negaranya itu sudah melakukan pengendalian terhadap wabah virus corona.
"Kami telah menerapkan upaya pencegahan dan kontrol sangat lengkap, sangat komprehensif, hingga saya yakin tak ada negara lain yang bisa melakukan seperti kami," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.