Virus Corona
Update Corona, Pertamakalinya Pasien Sembuh Lebih Banyak dari Pasien Baru Virus Corona di China
Jumlah orang yang pulih dari COVID-19 di China pada Selasa (18/2/2020), melampaui jumlah pasien virus corona.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Whiesa Daniswara
Menurut data penelusuran kasus virus corona oleh Universitas Johns Hopkins, sejauh ini ada 2.021 dari 75.200 korban jiwa karena patogen ini.
Sebanyak 1.921 kematian terjadi di Provinsi Hubei, dimana virus itu berasal.
Sejak saat itu, virus ini telah menyebar ke lebih dari 25 negara di dunia.
Salah satunya, termasuk Amerika Serikat yang digambarkan dalam infografis oleh Statista.
Baca: 7 Barista Pertaruhkan Nyawa Buat Kopi untuk Para Pahlawan Wuhan yang Berjuang Melawan Virus Corona
Baca: Akibat Masker Langka, Wanita di China Pakai Kostum Jerapah demi Tangkal Virus Corona
Saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah ataupun obat khusus untuk mengobatinya.
Sebaliknya, orang yang terjangkit harus merawat diri mereka sendiri dan harus didukung oleh orang terdekat agar bisa pulih.
Tetapi, ada banyak kasus dimana pasien harus dirawat inap.
Pada Selasa lalu, Jepang bergabung dengan China dan Thailand untuk mengumumkan percobaan menggunakan obat HIV pada pasien Covid-19.
Dilansir dari Newsweek, para ahli meragukan pendekatan ini akan berhasil.
Disinggung tentang potensi penyebaran Covid-19 jangka panjang, Digard positif di China sudah ada penurunan kasus.
"Sangat membahagiakan, bahwa jumlah kasus baru tampaknya menurun di China, tapi masih terlalu dini untuk memastikan apa yang terjadi di tempat lain."
"Jika saya harus menebak, saya pikir itu (corona) akan menjadi virus seperti Influenza."
"Itu akan menjadi masalah untuk beberapa tahun ke depan, tapi masih ada harapan kita bisa menghentikannya," terang Digard.
Provinsi Hubei China Diisolasi
Sebelumnya sebanyak 58 jiwa di Provinsi Hubei, kini harus puas menjalani kehidupan yang diisolasi dari dunia luar.