Sempat Dinyatakan Sembuh, Perempuan di Jepang Dilaporkan Positif Virus Corona Untuk Kedua Kalinya
Pemerintah prefektur Osaka mengatakan seorang perempuan di Jepang terinfeksi positif virus corona untuk kedua
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah prefektur Osaka mengatakan seorang perempuan yang bekerja sebagai pemandu bus wisata di Jepang terinfeksi positif virus corona untuk kedua kalinya, Rabu (26/2/2020).
Dilansir Channel News Asia, perempuan yang disebut berusia 40-an tahun tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus corna setelah mengalami sakit tenggorokan dan sakit di dada.
Perempuan tersebut pertama kali terinfeksi pada akhir Januari 2020.
Baca: Kemenlu Dalami Kabar TKW Asal Indonesia Positif Terjangkit Virus Corona di Taiwan
Dia telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan dinyatakan pulih pada 1 Februari 2020.
Surat kabar Nikkei mengatakan Kementerian Kesehatan Jepang mengkonfirmasi ini adalah pertama kalinya pasien positif terinfeksi virus corona untuk kedua kalinya.
Meskipun ini yang pertama untuk Jepang, pasien yang kedua kalinya positif terinfeksi sudah pernah dilaporkan terjadi di China.
Baca: Kejadian Pertama, WHO Sebut Kasus Baru Virus Corona di Luar China Lebih Besar Dibanding di China
"Sekali terinfeksi, virus itu tetap bisa aktif dengan gejala minimal dan keadaan anda bisa semakin memburuk jika virus itu menemukan jalan ke paru-paru," ujar Philip Tierno Jr, profesor mikrobiologi dan patologi di NYU School of Medicine, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (27/2/2020).
Tierno mengatakan masih banyak yang tidak diketahui terkait virus corona ini.
"Saya tidak yakin ini adalah fase kedua seperti anthrax," kata dia.
Saat ini, kasus terkonfirmasi jumlah virus corona di Jepang mengalami peningkatan.
Baca: Cerita dan Keluhan Turis yang Terisolasi di Hotel yang Terpapar Karantina Corona
Tercatat ada 186 kasus hingga Kamis (27/2/2020).
186 kasus tersebut terpisah atau tak termasuk dengan 704 kasus yang dilaporkan dari kapal pesiar yang dikarantina pada awal bulan Februari.
Total ada tujuh orang meninggal dunia dimana empat di antaranya berasal dari kapal pesiar.
Tokyo sendiri tengah berusaha menunda acara Olympic Games 2020 yang akan digelar di kota tersebut, setidaknya selama dua minggu.
"Olimpiade itu harus ditunda jika ini terus berlanjut. Banyak orang yang tidak memahami betapa mudahnya virus ini menyebar dan menginfeksi satu orang ke lainnya," kata dia.
Sebagai bagian pencegahan penyebaran wabah, CEO Tokyo 2020 Toshiro Muto mengatakan pihak resmi Olimpiade Tokyo mempertimbangkan menunda estafet obor.