Virus Corona
WHO Puji Penanganan Iran Hadapi Covid-19 di Dunia, Sebut Negara Lain Harus Mencontoh
"Iran memiliki sistem kesehatan terkuat di regional ini." "Iran sudah mencetak prestasi dalam rangka memerangi virus corona," ujar Brenn.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Darurat Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Mediterania Timur, Richard Brenn mengatakan bahwa negara-negara di dunia harus mencontoh Iran atas penanganan Covid-19.
Dilansir Terhan Times dari IRNA, pejabat WHO tersebut mengatakan hal itu saat konferensi pers pada Sabtu lalu.
"Iran memiliki sistem kesehatan terkuat di regional ini."
"Iran sudah mencetak prestasi dalam rangka memerangi virus corona," ujar Brenn.
Berita bohong atau palsu, merupakan tantangan dalam memerangi wabah ini.
Menurut Brenn, informasi terkait Covid-19 ini harus sangat akurat.
"Selama beberapa hari terakhir ini, para ahli di WHO, Institut Robert Koch, dan CBC Grup China telah mengadakan pertemuan dengan pemerintah Iran."
"Mereka bertukar pengalaman dan kami belajar banyak dari sistem perawatan kesehatan Iran," jelas Brenn.
Hal ini yang membuat WHO menyebut agar negara lain mencontoh Iran dalam penanganan wabah covid-19.

Vaksin untuk pencegahan wabah Covid-19 memang belum ada sampai saat ini.
Kendati demikian, para ahli dan pakar terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk vaksin ini.
"Penelitian sedang dilakukan untuk memproduksi vaksin dan obat-obatan."
"Tapi ini akan membutuhkan waktu sembilan sampai dua belas bulan untuk mengembangkan vaksinnya," terang Brenn di hadapan awak media.
Pada Senin (2/3/2020) lalu, WHO mengirim sebuah pesawat bantuan ke Iran.
Pesawat itu memuat berton-ton persediaan medis dan alat tes khusus virus corona beserta bantuan tim medis.
Baca: Kekhawatiran Virus Corona Meningkat di Amerika Serikat, Para Kandidat Pemilu 2020 Terus Berkampanye
Baca: Bertambah 49, Korban Meninggal Akibat Corona di Iran Menjadi 194 Orang
Persediaan peralatan medis itu seharga 300.000 USD atau sekira Rp 4 Miliar dalam kurs Indonesia.
Otoritas yang menangani anggaran Iran mengalokasikan 5,5 Triliun Real atau sekitar Rp 2,4 Triliun untuk otoritas kesehatan.
Anggaran ini ditujukan kepada Kementerian Kesehatan Iran untuk menanggulangi wabah mematikan asal Wuhan, China ini.
Perintah alokasi dana sesuai dengan perintah dari Presiden Hassan Rouhani.
Guna meningkatkan layanan staf media, perawat, dan para petugas kesehatan lainnya ketika bekerja merawat pasien.
Menteri Kesehatan Iran, Saeed Namaki memgumumkan langkah-langkah efektif dan rencana komprehensif yang kini tengah dilakukan pemerintah.
Negara pusat situs dan peribadatan Syiah ini, sudah melakukan serangkaian rencana darurat Covid-19.
Antara lain dengan menutup pusat keramaian seperti sekolah, universitas, dan pusat kebudayaan atau tempat wisata dan ibadah.
Tentu hal ini untuk mengurangi resiko paparan Covid-19 kepada lebih banyak warga Iran.
Sampai saat ini, Iran masih menduduki posisi ke-4 kasus corona terbanyak di dunia setelah Italia.
Iran dikatakan sebagai pusat penyebaran wabah mematikan ini di Timur Tengah.
Sehingga kini, sejumlah negara tetangga memblokade jalan masuk Iran ke sana.
Dilansir The Wuhanvirus, per-Senin (9/3/2020) kasus di Iran sudah menyentuh angka 6.000 yakni 6.566.
Sedangkan kasus aktifnya ada 4.238 jiwa.
Angka kematiannya kini mencapai 194 jiwa.
Sementara itu, pasien yang yang dinyatakan sembuh ada 2.134 orang .
Menurut data-data ini, bisa dikatakan tingkat kematian di negara ini adalah 2,95 persen.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)