Senin, 29 September 2025

Virus Corona

Ada 125 Lonjakan Kasus Corona, Malaysia Lockdown dari Rabu sampai Dua Pekan ke Depan

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengumumkan langkah baru Malaysia pada Senin (16/3/2020) terkait wabah Covid-19.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
SCMP
Manila Berubah menjadi 'Kota Hantu' Paska Lockdown 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengumumkan langkah baru Malaysia pada Senin (16/3/2020) terkait wabah Covid-19.

Mulai Rabu (18/3/2020) hingga Selasa (31/3/2020), akan diberlakukan lockdown atau penguncian nasional kepada Malaysia.

Hal ini menyasar pada peningkatan kasus Covid-19 yang dialami negeri Jiran.

"Pemerintah telah memutuskan untuk menerapkan kontrol gerakan."

"Mulai 18 Maret 2020, yaitu lusa hingga 31 Maret 2020, secara nasional," kata Muhyiddin dilansir Straits Times dari tayangan televisi nasional.

Baca: Meski Berisiko, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Tetap Berlakukan Lockdown

Baca: Jokowi Minta BIN Lacak WNI yang Ikut Tabligh Akbar di Malaysia Pasca-ada Jemaah Positif Virus Corona

Perdana menteri yang baru beberapa pekan ini menjabat tidak lupa menenangkan warganya atas keputusan yang ekstrim ini.

"Aku harap anda akan sabar dalam menghadapi tantangan ini."

"Jangan panik, jangan cemas, dan tetap tenang."

"Aku percaya bahwa langkah pemerintah saat ini, bisa memerangi penyebaran wabah ini segera," himbau Muhyidddin.

Muhyiddin Yassin, Perdana Menteri Malaysia ke-8 dilantik dan diambil sumpah jabatannya, Minggu (1/3/2020). PM Malaysia ini mengumumkan lockdown negaranya selama 2 minggu.
Muhyiddin Yassin, Perdana Menteri Malaysia ke-8 dilantik dan diambil sumpah jabatannya, Minggu (1/3/2020). PM Malaysia ini mengumumkan lockdown negaranya selama 2 minggu. (FAMER ROHENI / MALAYSIA'S DEPARTMENT OF INFORMATION / AFP)

Dia mendesak semua orang agar mematuhi aturan baru ini.

Muhyiddin juga menjelaskan, bahwa Dewan Keamanan Nasional setiap hari akan memantau situasinya.

Menyoal ketersediaan alat perlindungan diri (APD), Perdana Menteri Malaysia ini mengaku negara sudah memiliki persediaan yang cukup.

Seperti lockdown lainnya, Pemerintah Malaaysia juga melarang akses publik dan pertemuan massa.

Termasuk diantaranya adalah acara keagamaan, olahraga dan kegiatan publik lainnya.

Semua tempat ibadah dan bisnis ditutup.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan