Virus Corona
Tim Sepak Bola di Brasil Ini Bertanding Pakai Masker, Aksi Protes Corona
Para pemain kesebelasan Gremio tunjukkan aksi protes atas digelarnya pertandingan sepakbola di tengah wabah Covid-19.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Para pemain kesebelasan tim sepak bola di Brasil, Gremio tunjukkan aksi protes atas digelarnya pertandingan sepak bola di tengah wabah virus corona atau Covid-19.
Mereka turun ke lapangan hijau menggunakan masker.
Padahal saat ini Brasil tengah dikhawatirkan dengan wabah yang berasal dari Wuhan, China ini.
Tim Gremio yang diawaki Renato Portaluppi ini keluar dari lorong stadion dan berbaris sebelum pertandingan dimulai.
Masing-masing dari mereka mengenakan masker berwarna putih.
"Protes para pemain ini menyiratkan tuntutan kami agar pertandingan (kompetisi) dihentikan."
"Hidup harus diutamakan," kata Direktur Kesebelasan Gremio, Paulo Luz dilansir BBC.
Baca: Wali Kota Seattle AS Bagikan Voucher Belanja Senilai Rp 74 M untuk Keluarga Terdampak Covid-19
Baca: Sembuh dari Covid-19 dan Minta Tak Dihakimi dengan Stigma Negatif, Pasien 1: Jadi Korban Dua Kali
Sementara itu, tidak terlihat satu penonton pun di kursi stadion.
Belakangan diketahui, suporter masing-masing tim tidak diizinkan memasuki area stadion Gremio Arena.
Pertandingan ini adalah ajang kejuaraan negara bagian Gaucho.
Pertarungan panas di atas rumput hijau itu lantas dimenangkan Gremio atas Sao Luiz dengan skor 3-2.
Para pemain Gremio pun tidak mengenakan masker tersebut selama bertanding.
Usai pertandingan, Portaluppi mempertanyakan keputusan penyelenggara ajang sepakbola ini.
Dia sangsi dengan keputusan mereka tetap melangsungkan pertandingan.
"Seluruh dunia telah memberhetikan semua (olahraga), bukankah seharusnya sepak bola Brasil juga begitu?" ujar Portaluppi.
"Itu pesan kami dan saya harap mereka mendengarkan."
"Kami berharap akal sehat akan menang," tambahnya.
Protes ini terjadi saat para pemain dan klub sepak bola di seluruh Amerika Selatan keberatan dengan keputusan otoritas sepakbola.
Mereka memaksakan untuk melakukan pertandingan, sedangkan tidak ada suporter atau penonton yang diperbolehkan masuk.
Pealatih Flamengo Jorge Jesus juga menghimbau otoritas agar menghentikan kompetisi ini sementara.
Sebab para atlet ini bukan manusia super, sehingga perlu dilindungi.
Sementara itu, pada Minggu lalu Konfederasi Sepak Bola Brasil menangguhkan semua kompetisi nasional.
Sedangkan untuk kompetisi regional, diserahkan ke kewenangan masing-masing negara bagian.
Sebelumnya, di Argentina terjadi hal yang hampir serupa.
Baca: Aktor Inggris Idris Elba dan Istrinya Positif Covid-19
Baca: Saran Ahli soal Hindari Paparan Covid-19 dalam Penerbangan
Kesebelasan River Plate menolak pertandingan Piala Superliga melawan Atletico Tucuman, pada Sabtu lalu.
Bahkan klub Buenos Aires ini menutup stadion mereka.
Mereka meninggalkan otoritas pertandingan dan delegasi dari Atletico begitu saja.
Sejumlah keputusan ekstrim dari otoritas pertandingan sepakbola di Inggris, disayangkan mantan kapten klub Inggris, Wayne Rooney.
Menurutnya pemerintah Inggris dan otoritas sepakbola memperlakukan para atlet sepakbola layaknya babi guinea.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)