Virus Corona
Masalah Ketenagakerjaan di Jepang akibat Pandemi Corona, dari PHK hingga Pemberhentian Secara Halus
Pandemi Covid-19 saat ini memunculkan masalah ketenagakerjaan di Jepang, seperti PHK dan pemberhentian secara halus.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pandemi Covid-19 saat ini memunculkan masalah ketenagakerjaan di Jepang, seperti PHK dan pemberhentian secara halus.
"Saya khawatir perusahaan akan beralih pikiran terkait mempekerjakan pekerja untuk memperpanjang hidup mereka. Jika memiliki pertanyaan tentang bagaimana perusahaan merespons, silakan berkonsultasi dengan kami," ungkap seorang pengurus serikat butuh Japan Union (JU) kepada NHK.
Konsultasi telepon ini disediakan oleh Japan Union, sebuah serikat pekerja yang dapat bergabung dengan perorangan dengan kantor di Katsushika-ku, Tokyo.
Baca: Antisipasi Pandemi Virus Korona, Pemerintah Jamin Ketersediaan Pangan
Baca: 420 Liter Hand Sanitizer UI Ludes dalam Sehari, Produksi Dihentikan karena Bahan Baku Habis
Tiga anggota staf tersedia mulai pukul 9 pagi pada tanggal 20 Maret ini.
Karena penyebaran coronavirus baru, jumlah konsultasi tenaga kerja yang diterima oleh Japan Union dari 24 Februari hingga 19 Maret kemarin telah mencapai 187 kasus, yang sebagian besar terkait untuk memberikan manfaat.
Di antara mereka, seorang karyawan kontrak mengatakan bahwa dia diberi tahu akan mengambil satu setengah bulan untuk istirahat karena dia tidak punya pekerjaan, dan bahwa dia tidak dapat membayar untuk keperluan umum karena dia tidak memiliki cuti selama waktu itu.
Selain itu, seorang wanita tour guide dibatalkan satu demi satu, dan kompensasi itu dijelaskan bahwa 20 persen dari upah per jam adalah untuk dua hari.
Belum lagi ada sedikitnya 8 perusahaan Jepang yang membatalkan rekrutmen karyawan baru yang semula dijadwalkan masuk kerja mulai 1 April 2020.
"Perekrutan tenaga kerja biasanya satu tahun dimuka. Kini dengan adanya pandemi Corona, mendadak karyawan baru tidak sedikit yang dibatalkan alias tak jadi direkrut," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (20/3/2020).
Baca: Sempat Kesal karena Corona, Nia Ramadhani Rela Begadang Siapkan Ini untuk Sang Anak : Ampun Deh
Baca: Ridwan Kamil Mengaku Telah Lakukan Rapid Tes Corona di Jawa Barat
Konsultasi melalui telepon diterima hingga pukul 17.00 pada tanggal 20 Maret dengan nomor telepon 03-3604-1294 dan 03-3604-5983.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com