Rabu, 27 Agustus 2025

Virus Corona

Lockdown Wuhan Dibuka 8 April 2020, setelah 1 Minggu Tanpa Laporan Kasus Baru

Lockdown Wuhan, Hubei, China di mana wabah covid-19 dimulai akan dicabut pada Rabu 8 April 2020, hampir satu minggu tidak ada kasus baru dilaporkan.

Editor: Ifa Nabila
STR / AFP
Foto yang diambil pada 18 Maret 2020 menunjukkan warga berbaris untuk mengambil daging babi yang dikirim ke kompleks karantina mereka di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Pada Kamis (19/3/2020), China melaporkan tidak ada kasus baru dalam virus corona untuk pertama kalinya sejak wabah ini muncul. 

TRIBUNNEWS.COM - Lockdown Wuhan, Hubei, China di mana wabah covid-19 pertama muncul akan dicabut pada Rabu, 8 April 2020.

Pejabat berwenang menuturkan, pembatasan perjalanan di seluruh Hubei akan juga akan dicabut mulai tengah malam, pada Selasa (7/4/2020) mendatang, terutama bagi penduduk yang sehat.

Diketahui, satu kasus covid-19 dilaporkan di Wuhan pada Selasa (22/3/2020), setelah hampir satu minggu tidak ada kasus baru dilaporkan.

Para pejabat mengatakan, siapa pun yang memiliki 'kode hijau' pada aplikasi kesehatan di ponsel pintar yang digunakan, akan diizinkan meninggalkan kota Wuhan mulai 8 April 2020.

Dilansir BBC, negara-negara di seluruh dunia telah dilockdown atau memberlakukan pembatasan yang ketat untuk memerangi penyebaran covid-19.

Baca: Wuhan Longgarkan Aturan Lockdown, Penduduk Diizinkan keluar Rumah

Baca: Kota Wuhan Memasuki Hari Kelima Nihil Kasus Positif Virus Corona

Foto yang diambil pada 18 Maret 2020 menunjukkan warga berbaris untuk mengambil daging babi yang dikirim ke kompleks karantina mereka di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Pada Kamis (19/3/2020), China melaporkan tidak ada kasus baru dalam virus corona untuk pertama kalinya sejak wabah ini muncul.
Foto yang diambil pada 18 Maret 2020 menunjukkan warga berbaris untuk mengambil daging babi yang dikirim ke kompleks karantina mereka di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Pada Kamis (19/3/2020), China melaporkan tidak ada kasus baru dalam virus corona untuk pertama kalinya sejak wabah ini muncul. (STR / AFP)

Lebih jauh, berikut ini perkembangan covid-19 di beberapa negara atau wilayah di dunia:

Inggris

Sebelumnya, Inggris mulai menghadapi langkah-langkah baru untuk mengatasai penyebaran covid-19.

Termasuk mengeluarkan larangan terhadap pertemuan publik yang melibatkan lebih dari dua orang.

Tak hanya itu saja, Inggris juga menutup pertokoan yang menjual barang-barang tidak penting.

Panic buying di Inggris
Panic buying di Inggris (Official Twitter London Ambulance - North West London/LAS_NorthWest)

Baca: Inggris Diklaim Sukses Kurangi Korban Corona dalam 2 Minggu, dengan Cara Apa?

Baca: Tanggapan Beda Rio Ferdinand & Wayne Rooney Terkait Klaim Trofi Liga Inggris Untuk Liverpool

AS

Sementara itu, antisipasi yang dilakukan Amerika Serikat (AS) mendapat perhatian para ahli kesehatan.

Para ahli kesehatan mengatakan, orang AS harus membatasi interaksi sosial mereka atau jumalh infeksi akan membanjiri sistem perawatan kesehatan di AS.

ILUSTRASI - Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19.
ILUSTRASI - Foto Angkatan Darat AS pada 8 Maret 2020 menunjukkan seorang karyawan USAMRIID (Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat) sedang melakukan penelitian terhadap virus coronavirus baru, COVID-19. (ERIN BOLLING / US ARMY / AFP)

Spanyol

Secara terpisah, tentara Spanyol yang membantu memerangi pandemi covid-19 menemukan pasien lansia di panti jompo ditinggalkan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan