Kamis, 28 Agustus 2025

Virus Corona

Catatan Dokter: Bisakah Klorokuin dan Obat Lain Dipakai untuk Mengobati Virus Corona?

Bisakah obat seperti Klorokuin, Redemesivir hingga obat HIV dapat mengobati virus corona? Simak catatan dokter berikut ini:

net/google
Ilustrasi obat. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Donald Trump mengklaim klorokuin dapat mengobati virus corona.

"Kami akan membuat obat itu tersedia secepat mungkin," kata Donald Trump dalam konferensi pers yang digelar 19 Maret 2020.

Dua hari kemudian, Donald Trump mengunggah cuitan yang menyebut, klorokuin memiliki peluang besar untuk menyebuhkan virus corona.

Melansir Al Jazeera, Klaim Donald Trump tidak sepenuhnya benar adanya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) yang bertanggung jawab atas perizinan obat mengklarifikasi kabar tersebut.

Pihak FDA mengatakan, mereka belum menyetujui klorokuin atau obat apa pun untuk melawan covid-19.

Nahas, terlambat bagi pria Arizona, ia dilaporkan meninggal dunia setelah mengonsumsi klorokuin fosat.

Dikelilingi oleh anggota Satuan Tugas Virus Corona Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump berbicara pada konferensi pers tentang virus corona atau COVID-19, di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC, 13 Maret 2020. Trump menyatakan virus corona sebagai darurat nasional.
Dikelilingi oleh anggota Satuan Tugas Virus Corona Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump berbicara pada konferensi pers tentang virus corona atau COVID-19, di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC, 13 Maret 2020. Trump menyatakan virus corona sebagai darurat nasional. (JIM WATSON / AFP)

Baca: Tegaskan Belum Ada Obat untuk Virus Corona, Jokowi: Klorokuin Ini Bukan Obat First Line

Baca: Mengenal Klorokuin, Avigan, hingga Kaletra, Daftar Obat yang Diuji untuk Sembuhkan Pasien Corona

Dalam upayanya menghindari tertular covid-19, pria Arizona itu mengonsumi klorokuin yang dipakai untuk membersihkan tangki.

Timbul pertanyaan, dari mana informasi soal klorokuin dapat menyembuhkan virus corona?

Berikut rangkuman beberapa hal terkait obat-obat yang diklaim menyembuhkan virus corona:

1. Klorokuin

Klorokuin merupakan satu di antara obat yang digunakan untuk menyembuhkan malaria, yang saat ini tengah dipelajari.

Sebuah studi China yang diterbitkan Nature, menyarankan klorokuin diuji terhadap lebih dari 100 pasien.

Klorokuin menunjukkan hasil yang unggul dibandingkan dengan obat kontrol yang digunakan menghambat pneumonia.

Ini akan menjadi yang pertama apabila klorokuin berhasil digunakan pada manusia untuk pengobatan virus akut.

Meski pun tidak secara spesifik covid-19, tetap saja bisa disebut kabar baik jika memang terbukti benar.

Namun, tes pada hewan sejauh ini terbukti tidak berhasil.

Perlu di garis bawahi, klorokuin memiliki efek sampung yang serius.

Termasuk depresi, rambut rontoh, sakit perut, dan sakit kepala.

Karena itu, konsumsi klorokuin harus di bawah pengawasan dokter.

Jangan sembarangan mengonsumsinya!

Ilustrasi obat - BPOM menarik obat lambung Ranitidin karena berpotensi memicu kanker.
Ilustrasi obat - BPOM menarik obat lambung Ranitidin karena berpotensi memicu kanker. (hellosehat.com)

2. Remdesivir

Obat lain yang tengah diteliti adalah Remdesivir.

Obat Remdesivir digunakan selama pengobatan epidemi Ebola tanpa menunjukkan banyak keberhasilan.

Remdesivir dirancang untuk memperlambat infeksi pada sel-sel sehat dan menghalangi replikasi virus.

Berdasar laporan kasus yang diterbitkan The New England Journal of Medicine, pasien pertama dengan Covid-19 di AS menunjukkan peningkatan geejala signifikan setelah mengonsumi Redemsivir.

Gejala yang ditunjukkan pasien pria muda di AS serupa dengan pasien yang sakit parah di California.

Lebih jauh, WHO mendesak agar tidak ada lagi data percobaan.

Perlu dicatat, obat ini diberikan secara intravena melalui injeksi ke pembuluh darah, dan harganya relatif mahal.

Ilustrasi obat
Ilustrasi obat (www.nextquotidiano.it)

3. Obat HIV

Selain dua obat di atas, WHO melakukan penelitian terhadap obat HIV, Ritonavir dan Lopinavir.

Dalam penelitian berskala kecilm sejauh ini belum menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Obat-obatan ini dapat menghalangi enzim dalam virus dan mengurangi kapasitasnya untuk menyerang sel di tubuh manusia dan bereplikasi.

Intinya, penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum kita dapat menarik kesimpulan pasti tentang perawatan efektif untuk covid-19.

Untuk mendapatkan pengobatan atau vaksin yang tepat, memang perlu waktu.

Tetaplah berpegang pada aturan kebersihan dan karantina mandiri, serta jaga jarak sosial.

Baca: Tocilizumab, Obat Produksi Swiss Diklaim Sembuhkan Pasien Kritis Virus Corona dengan Rasio 90%

Baca: Temuan Obat Baru untuk COVID-19, Bisa Sembuhkan 90% Meski Kondisi Pasien Kritis

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan