Virus Corona
Tak Lakukan Lockdown, Swedia Punya Cara Sendiri Perangi Corona
Tercatat 110 orang meninggal, demikian berdasarkan data terbaru dari Badan Kesehatan Masyarakat.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, STOCKHOLM--Ketika sebagian besar Eropa memberlakukan lockdown, Swedia malah terlihat mengambil pendekatan yang lebih santai dalam menangani penyebaran virus corona (COVID-19).
Tidak seperti tetangga langsungnya Denmark, Finlandia dan Norwegia, Swedia tidak menutup perbatasan atau sekolah.
Juga tidak menutup unit-unit bisnis, klub malam tetap buka seperti biasanya, tidak seperti Inggris dan Jerman.
Swedia tetap membiarkan masyarakatnya melakukan aktivitas seperti biasanya.
Banyak warga duduk di luar ruangan di ibu kota Swedia, Stockholm. Selain itu banyak juga warga menikmati es krim di Alun-alun Mariatorget.
Di sisi lain, para anak muda duduk di trotoar.
Baca: Legislator PPP Ingatkan Kinerja DPR Tak Boleh Terbengkalai karena Covid-19
Baca: Terapkan Sistem Pysical Distancing, Supermarket Ini Batasi Pengunjungnya
Baca: Gempa 3,7 SR Goyang Poso
Menurut ahli epidemiologi Badan Kesehatan Masyarakat, dan tokoh kunci Swedia dalam menghadapi virus corona, Anders Tegnell, meskipun strategi negaranya dalam mengatasi virus itu berbeda, tapi tujuannya adalah sama.
"Pada dasarnya semua negara Eropa mencoba untuk melakukan hal yang sama. Kami juga sedang berusaha untuk memperlambat penyebaran sebanyak mungkin untuk menjaga kesehatan dan masyarakat bisa tetap bekerja"
"... dan kami telah menunjukkan beberapa metode yang berbeda untuk memperlambat penyebaran virus itu, "katanya kepada CNBC, pada Senin (30/3/2020).
"Swedia lebih memilih tindakan sukarela karena itulah cara kita biasa bekerja," tambah Tegnell.
Dia mengatakan, lembaga yang dipimpinnya telah menjelaskan kepada penduduk mengenai pentingnya "social distancing".
Dan sejauh ini, kata dia, itu sudah berjalan cukup baik.
Sejauh ini Swedia mengkonfirmasi 3.700 orang terinfeksi virus corona.
Tercatat 110 orang meninggal, demikian berdasarkan data terbaru dari Badan Kesehatan Masyarakat.