Virus Corona
Iran Siap untuk Ekspor Kit Uji Covid-19, 90.000 Lab Kerjasama dengan Kementerian Kesehatan
Kepala Institut Pasteur Iran Alireza Biglari mengucapkan terima kasih untuk tim yang memproduksi alat tes COVID-19 di Iran.
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Institut Pasteur Iran Alireza Biglari mengucapkan terima kasih untuk tim yang memproduksi alat tes COVID-19 di Iran.
"Kami sekarang bisa menguji kasus-kasus yang dicurigai dan kami bahkan siap untuk mengekspor kit uji ke negara-negara kawasan," katanya.
Dilansir IRNA, dalam konferensi pers video pada Rabu (1/4/2020), Biglari mengatakan kepada IRNA bahwa kit yang sekarang digunakan di Iran adalah molekul dan telah diverifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Biglari menerangkan, jika pengambilan sampel dilakukan dengan benar, tes kit akan benar lebih dari 90 persen.
Biglari mencatat bahwa alat tes cepat tidak digunakan di laboratorium Iran.
Baca: Mike Pompeo: AS Tinjau Kembali Sanksi Terhadap Iran untuk Bantu Perangi Virus Corona
Baca: Jelajah Makhunik, Desa Kurcaci Berusia 1.500 Tahun di Perbatasan Iran-Afghanistan

Hal itu karena mereka memiliki banyak tanggapan negatif untuk virus corona.
Lebih jauh, Institut Pasteur Iran telah mengidentifikasi semua peralatan di pasar internasional dua bulan sebelum kasus yang terinfeksi virus korona ditemukan di Iran.
Biglari melanjutkan dengan mengatakan bahwa lima perusahaan berbasis pengetahuan menghasilkan kit molekuler di dalam negeri.
Salah satu perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan memproduksi 80.000 kit per minggu, katanya.
Ada 90 laboratorium yang bekerja dengan Kementerian Kesehatan Iran yang mampu meningkatkan 10.000 tes per hari menjadi 20.000 tes.
Baca: Dikira Bisa Menyembuhkan Covid-19, Hampir 300 Orang Tewas di Iran Setelah Minum Metanol
UPDATE Covid-19 Global
Secara global, sejumlah 949.750 kasus telah dikonfirmasi terinfeksi wabah virus corona atau Covid-19.
Untuk diketahui, di Iran sendiri sudah tercatat 50.468 kasus infeksi virus corona.
Lebih lanjut, dikutip dari coronavirus.thebaselab.com, 200.317 orang telah dinyatakan pulih per Kamis (2/3/2020) pukul 17.05 WIB.
Sejumlah 48.259 kematian tercatat di seluruh dunia.