Selasa, 2 September 2025

Virus Corona

Korea Utara Keukeuh Sebut Warganya Tak Ada yang Terinfeksi Virus Corona

Korea Utara langsung mengisolasi negaranya, menutup perbatasan setelah virus ini pertama kali terdeteksi di negara tetangga China

KCNA via BBC
Bibi Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Kyong Hui (paling kanan) duduk bersama keponakan dan istrinya, Ri Sol Ju, dalam perayaan Tahun Baru di teater Pyongyang, berdasarkan foto yang dirilis KCNA MInggu (26/1/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara mengklaim warganya sepenuhnya bebas dari wabah virus corona (COVID-19).

Demikian seorang pejabat senior Kemeterian Kesehatan Korea Utara di Pyongyang bersikeras, negara yang dipimpin Kim Jong Un itu nol kasus infeksi COVID-19.

Baca: 100 Awak Positif Covid-19, Kapten Kapal Induk AS: Para Pelaut Kami Tak Harus Mati Seperti Ini

Meskipun banyak negara di dunia telah mencatat lebih dari satu juta kasus infeksi COVID-19.

Korea Utara langsung mengisolasi negaranya, menutup perbatasan setelah virus ini pertama kali terdeteksi di negara tetangga China pada akhir akhir tahun lalu.

Bahkan tindakan tegas penahanan akan diberikan kepada siapa saja yang melanggar kebijakan isolasi.

Direktur Departemen Anti-Epidemi Pak Myong Su bersikeras, upaya tersebut telah berhasil sepenuhnya untuk membebaskan Korea Utara dari pandemi COVID-19.

"Tidak ada satu orang pun yang terinfeksi virus corona di negara kita sejauh ini," Pak mengatakan kepada AFP.

"Kami telah melakukan tindakan pencegahan dan pencegahan ilmiah seperti inspeksi dan karantina bagi semua personel yang memasuki negara kami. Kami juga secara menyeluruh mendesinfeksi semua barang, serta menutup perbatasan dan memblokir jalur laut dan udara," tegasnya.

Hampir setiap negara di dunia telah melaporkan adanya kasus corona. Selain China, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang terburuk terkena wabah virus pada masa awal.

COVID-19 tercatat menjangkiti 188 negara di dunai sekarang.

Sejuh ini tercatat lebih dari satu juta orang terinfeksi virus ini.

Bahkan 51.718 orang meninggal akibat virus ini.

Demikian berdasarkan data resmi masing-masing negara dan organisasi kesehatan dunia.

Para ahli telah mengatakan Korea Utara sangat rentan terhadap virus ini karena sistem kesehatan yang lemah di negara itu.

Bahkan banyak pihak dan para pembelot menuduh Pyongyang menutupi wabah itu.

Komandan militer Top AS di Korea Selatan, Jenderal Robert Abrams, mengatakan pada Kamis (2/4/2020), bahwa pernyataan Pyongyang itu tidak ada kasus COVID-19 adalah "tidak dapat dipercaya."

"Saya dapat memberitahu Anda itu klaim yang mustahil didasarkan pada semua data intelijen yang telah kita lihat, " Abrams mengatakan kepada VOA News.

"Militer Korea Utara "dikurung" selama 30 hari pada bulan Februari hingga awal Maret selama epidemi," katanya.

"Mereka mengambil tindakan kejam di penyeberangan perbatasan mereka untuk menghentikan penyebaran," tambahnya.

Baca: 204 WNI di Luar Negeri Positif Virus Corona, 49 di Antaranya ABK

Dan Choi Jung-Hun, seorang mantan dokter Korea Utara yang melarikan diri ke Korea Selatan pada 2012 itu, mengatakan kepada AFP.

"Aku mendengar ada banyak orang meninggal di Korea Utara tetapi pihak berwenang tidak mengatakan bahwa hal itu disebabkan oleh virus corona " (AFP/Channel News Asia)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan