Jumat, 19 September 2025

Virus Corona

Angka Kematian Akibat Covid-19 di Spanyol Turun dalam 3 Hari Berturut-turut

Angka kematian harian 674 turun dari 809 pada Jumat (3/4/2020) dan jumlah kematian harian hari Kamis (2/4/2020), yakni mencapai 950.

AFP/JOSEP LAGO
Anggota Unit Darurat Militer (UME) melakukan desinfeksi umum di binatu fasilitas perawatan yang diperpanjang Sant Antoni di Barcelona. Spanyol. Jum'at (27 Maret 2020). Korban tewas di Spanyol melonjak lebih dari 4.800 hari ini setelah 769 orang meninggal dalam 24 jam, dalam angka rekor satu hari untuk kematian, kata pemerintah. Spanyol memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia setelah Italia, dan sejauh ini menderita 4.858 kematian, sementara jumlah kasus melonjak menjadi 64.059. (AFP/Josep LAGO) 

TRIBUNNEWS.COM, MADRID - Tingkat kematian harian akibat virus corona atau covid-19 di Spanyol melambat  pada Minggu (5/4/2020).

Spanyol melaporkan 674 orang meninggal selama 24 jam terakhir.

Sehingga hingga Minggu (5/4/2020), total kasus kematia meningkat menjadi 12.418 orang.

Angka kematian harian 674 turun dari 809 pada Jumat (3/4/2020) dan jumlah kematian harian hari Kamis (2/4/2020), yakni mencapai 950.

Kemudian Kementerian Kesehatan juga melaporkan jumlah kasus infeksi meningkat menjadi 130.759 dari 124.736 pada Sabtu (4/4/2020).

Dalam pidatonya di televisi, ada Sabtu (4/4/2020), Perdana Menteri Pedro Sanchez, mengumumkan perpanjangan masa lockdown sampai 26 April mendatang untuk membantu mengatasi Covid-19.

Baca: Kakek 104 Tahun Selamat dari Perang Dunia II, Lolos dari Flu Spanyol, Kini Sembuh dari Virus Corona

Dia berkata akan memperpanjang lockdown untuk 15 hari berikutnya.

Sebelumnya, pada Sabtu malam (28/3/2020), Pedro Sanchez, mengumumkan, semua pekerja harus tinggal di rumah selama dua minggu.

Keputusan Lockdown total ini merupakan langkah terbaru pemerintah dalam perang melawan virus corona.

Pedaro Sanchez mengatakan para pekerja akan tetap menerima gaji seperti biasa.

Serikat pekerja menyambut baik langkah-langkah tersebut, dan akan mematuhi aturan baru pemerintah.

Di Madrid, jalan-jalan sepi pada Minggu (29/3/2020) pagi, ketika polisi melakukan patroli, menghentikan bus, mobil untuk memeriksa para penumpang dan alasan mereka keluar dari rumah.

Sekolah, bar, restoran, dan toko-toko yang menjual barang-barang yang bukan kebutuhan pokok telah ditutup sejak 14 Maret lalu.(Evenig Standard/Reuters/Channel News Asia)

Spanyol Lampaui China Terkait Jumlah Kasus Infeksi COVID-19

Spanyol menjadi negara ketiga tertinggi jumlah kasus infeksi virus corona (COVID-19) di dunia, pada Senin (30/3/2020).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan