Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

Kejahatan Dunia Maya di India Meningkat Drastis di Tengah Pandemi Covid-19

Di tengah lockdown untuk cegah Covid-19, India mengalami peningkatan kasus kejahatan dunia maya atau online.

Penulis: Ika Nur Cahyani
CSO
Ilustrasi hacker - Di tengah lockdown untuk cegah Covid-19, India mengalami peningkatan kasus kejahatan dunia maya atau online. 

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah lockdown, India mengalami peningkatan kasus kejahatan dunia maya atau online.

Bahkan satu diantara kasusnya adalah menjual patung legendaris di India.

Pada minggu ini, polisi India mengajukan kasus kepada seorang penipu online karena mencoba menjual patung Statue of Unity.

Dilansir Reuters, disinyalir patung terbesar di dunia itu dijual seharga USD 4 Miliar atau sekitar Rp 65 Triliun.

Baca: Rela Urungkan Naik Haji, Wanita Muslim India Ini Sumbangkan Uangnya untuk Bantuan Covid-19

Baca: Tak Dapatkan Miras karena Lockdown, 3 Pria India Meninggal setelah Minum Cat dan Pernis

Penipu itu mengklaim akan menyumbangkan hasil penjualan untuk membantu pemerintah India menangani pandemi Covid-19.

Statue of Unity adalah patung Sardar Vallabhbhai Patel, satu diantara bapak pendiri India.

Diketahui ketinggian patung ini setidaknya dua kali patung Liberty di New York, Amerika Serikat.

Polisi mengklaim penipuan ini merupakan kejahatan dunia maya yang paling berani.

Sebenarnya, kasus lewat dunia maya tidak sekali ini saja terjadi di India, bahkan polisi menilai jumlahnya meningkat seiring masuknya pandemi corona ke India.

Penipuan ini bermacam-macam, mulai dari isi ulang ponsel gratis hingga tawaran berlangganan Netflix gratis.

Pejabat kementerian federal mengklaim kejahatan dunia maya meningkat sebanyak 86 persen dalam empat minggu terakhir.

Polisi juga mengatakan, ada oknum penipu yang membuat versi palsu PM CARES Fund, penyalur dana dari warga negara untuk bantuan keadaan darurat.

PM CARES Fund dibentuk pada 28 Maret 2020 setelah pandemi Covid-19 merebak di India.

Versi palsu ini telah memangsa banyak warga India maupun warga non-India (NRI).

"Kami telah menerima lebih dari 8.300 pengaduan dari individu di seluruh India dan NRI yang telah menyumbangkan ribuan dolar ke rekening palsu," kata seorang pejabat di Kementerian dalam Negeri.

Baca: Warga India Nyalakan Lilin di Tengah Gelap Malam, Aksi Solidaritas Perangi Pandemi Corona

Baca: Lahir saat Lockdown, Bayi Kembar di India Dinamai Corona dan Covid

CEO National Payments Corporation of India, Dilip Asbe, telah mengambil sikap terkait penipuan besar-besaran ini.

"Kami sudah menutup semua akses dengan mutasi dan kombinasi dari PM CARES Fund yang tidak sah."

"Kami mewaspadai dan memastikan itu diverifikasi," kata Asbe.

Selain itu, polisi juga mendaftarkan kasus penawaran palsu oleh perusahaan telekomunikasi Reliance Industries ( RELI.NS ) Jio dan layanan streaming Netflix Inc.

Oknum penipu ini memanfaatkan kondisi lockdown selama 21 hari untuk membagikan tawaran diskon kanal hiburan ini.

Sementara itu, pihak Netflix dan Jio enggan berkomentar terkait kasus yang mencatut nama mereka itu.

Ilustrasi misteri tersembunyi di internet
Ilustrasi misteri tersembunyi di internet (cloud.addictivetips.com)

Menanggapi fakta ini, CERT-In, tim yang menangani cybercrime dan ReBIT, cabang teknologi dari Bank India, mengeluarkan peringatan ancaman penipuan online.

Mereka meminta lembaga keuangan agar mewaspadai kondisi ini.

"The U.S. Secret Service juga telah memperingatkan negara-negara bahwa selama masa ketidakpastian dan peningkatan aktivitas online, para penjahat dunia maya aktif bekerja untuk mengeksploitasi Covid-19."

"Mereka menyerang dengan tujuan mengambil keuntungan dari situasi tersebut," kata Nitin Bhatnagar, pejabat senior di PCI Security Standards Council.

Baca: Mata Merah Pertanda Gejala Corona, Peneliti Amerika Sebut Bisa jadi Sumber Infeksi Covid-19

Baca: Ciri-ciri Corona Tanpa Gejala Umum: Kehilangan Indra Perasa dan Alami Masalah Pencernaan

Saat ini, Selasa (7/4/2020), India telah mengantongi kasus infeksi Covid-19 sebanyak 4.858.

Sementara itu ada 136 korban jiwa atas wabah mematikan asal China ini.

Namun kabar baiknya, banyak pasien yang pulih, yakni sebanyak 382.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved