Virus Corona
Shimadzu Corporation Jepang Merilis Kit Reagen untuk Mendeteksi Virus Corona
Shimadzu Corporation Jepang akan merilis kit reagen yang produksinya akan menghasilkan 100.000 sampel per bulan untuk lembaga medis.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Shimadzu Corporation Jepang akan merilis kit reagen untuk mendeteksi tipe baru coronavirus, yang terus menyebar.
"Untuk saat ini, hanya akan dijual di Jepang, tetapi kami akan melanjutkan dengan persiapan untuk ekspor ke luar negeri setelah Mei 2020," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (10/4/2020).
Produksinya akan menghasilkan 100.000 sampel per bulan untuk lembaga medis dan perusahaan pengujian kontrak dengan fungsi pengujian.
Untuk makin memastikan tes PCR dan mendeteksi gen maka pereaksi ditambahkan ke sampel seperti lendir tenggorokan atau dahak, dan urutan gen khusus virus yang terkandung di dalamnya diperkuat dan dideteksi oleh alat khusus.

Menghilangkan proses ekstraksi dan pemurnian gen dari sampel menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh Norovirus dan reagen pengujian genetik lainnya.
"Kit Reagen Koronavirus Deteksi Baru dikembangkan berdasarkan pada teknologi Ampdirect asli kami dan juga sesuai dengan manual dari Institut Nasional Penyakit Menular Jepang," kata sumber itu.
Tes, yang biasanya memakan waktu dua jam atau lebih, kini dapat dikurangi menjadi satu jam atau sekitar 65 menit.
Baca: Pesan Presiden Jokowi kepada Rakyat Indonesia Menghadapi Darurat Corona
Untuk penelitian tetapi dilindungi oleh asuransi akan dijual mulai 20 April dengan harga 225.000 yen untuk dapat dicoba kepada 100 pasien per kit.
Efek inhibitor PCR seperti protein dan polisakarida yang terkandung dalam sampel biologis dapat ditekan, sampel biologis dapat langsung ditambahkan ke solusi reaksi PCR tanpa mengekstraksi dan memurnikan DNA dan RNA.
Shimadzu telah mengembangkan dan memasarkan reagen untuk patogen seperti enterohemorrhagic Escherichia coli, Salmonella, Shigella, dan Norovirus menggunakan teknologi Ampdirect.

Tidak diperlukan pekerjaan ekstraksi RNA yang rumit, dan sampel hanya dicampur dengan solusi pemrosesan dan dipanaskan.
Ini mengurangi tenaga kerja dan mencegah kesalahan manusia.
Sekalipun 96 sampel diuji menggunakan perangkat PCR 96 sampel, dapat dilakukan dalam waktu kurang dari satu setengah jam (15 menit untuk mencampur solusi pemrosesan, 5 menit untuk perlakuan panas, dan 65 menit untuk PCR, untuk total 85 menit).
Baca: PSSB di Jakarta Mulai Berlaku, Layanan GoRide Menghilang dari Aplikasi Gojek
Tes kit ini dapat mengurangi kemungkinan negatif palsu dan meningkatkan akurasi hasil tes.
"Kit ini adalah reagen penelitian belum disetujui atau disertifikasi sebagai obat diagnostik in-vitro berdasarkan Undang-Undang Farmasi dan Alat Kesehatan," paparnya.
Namun, kinerja diverifikasi oleh metode evaluasi yang ditentukan oleh National Institute of Infectious Diseases, dan jaminan Metode uji genetik 2019-nCoV, yang untuknya hasil evaluasi dengan menggunakan sampel klinis telah diperoleh dengan baik.

Tingkat kecocokan positif dan kecocokan negatif dalam evaluasi keduanya 100 persen.
Penggunaan kit ini membutuhkan peralatan seperti perangkat PCR, pipet pipet, rendaman suhu konstan, dan centrifuge kecil, serta teknologi penanganan sampel dan gen, sehingga rencananya akan dijual ke toko ritel seperti toko obat dan individu.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com