Virus Corona
Dalam 2 Minggu, Pria di Inggris Harus Kehilangan Orang Tua dan Kakak Sekaligus karena Virus Corona
Dalam dua minggu, seorang pria di Inggris harus kehilangan orang tua dan kakaknya sekaligus karena virus Corona.
Penulis:
Citra Agusta Putri Anastasia
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di Inggris harus kehilangan tiga anggota keluarga yang dicintainya dalam waktu dua minggu.
Richard MacVicar (60), kehilangan orang tuanya, Keith MacVicar (84) dan Jean MacVicar (82) yang meninggal karena virus corona.
Sebelumnya, orang tua Richard positif terkena corona pada dua minggu lalu.
Tak lama setelah itu, kakak perempuan Richard, Jayne MacVicar(62), turut mengalami gejala Covid-19 dan berujung tewas.

Jayne meninggal pada Sabtu (11/4/2020) lalu.
Baca: Begini Kepatuhan Warga Inggris saat Pandemi Covid-19, Tetap di Rumah, Simpan Stok Makanan
Baca: Rumah Sakit di Inggris Akhirnya Mengizinkan Pasien Covid-19 yang Sekarat Dibesuk oleh Keluarganya
Dilansir Metro, Richard mencurahkan patah hatinya atas kepergian tiga anggota keluarganya tersebut.
Ia mengungkapkan kesedihannya melalui akun Facebook-nya, Richard Macvicar.
"Kehilangan setengah keluargamu dalam waktu dua minggu terasa bagaikan seseorang yang merampas dan melukai hatiku. Benar-benar terasa salah," ungkap Richard.
"Sungguh memilukan untuk mengatakan Jayne telah kalah dalam berjuang untuk hidup," tulis Richard.

Namun, Richard bahagia karena kakaknya dapat berkumpul bersama orang tuanya di alam lain.
"Setidaknya kami merasa nyaman mengetahui dia kembali bersama ibu dan ayah," tuturnya.
Kepada para pengguna Facebook, Richard merasa apa yang dialaminya saat ini layaknya film horor.
Ia mengucap, anggota keluarga lainnya dari Burton-on-Trent, Staffordshire, turut merasakan kepedihan.
Keluarga besar pun menghadiri pemakaman tiga orang sekaligus di tengah pandemi virus Corona di Inggris.
Pemakaman hanya dihadiri oleh anggota keluarga dekat.
Sebab, pembatasan ketat oleh pemerintah masih diberlakukan bagi warga Inggris.
Saat ini, Inggris menjadi negara keenam dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.
Posisi tersebut menempatkan Inggris sebagai negara kelima dengan kasus Corona tertinggi di Eropa.
88.621 orang terinfeksi Covid-19 per Selasa (14/4/2020) pukul 18.00 WIB.
11.329 orang meninggal akibat virus.
Belum tercatat secara pasti jumlah orang yang sembuh dari Corona di Inggris.
76.948 orang masih menjalani perawatan.
Update Corona Global 14 April 2020: Ada 2.442 Kasus Baru di Spanyol, 67.504 Pasien Sembuh
Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah menetapkan virus corona sebagai pandemi.
Pantauan Tribunnews.com dari laman worldometers.info, hingga Selasa (14/4/2020) pukul 17.00 WIB, pasien virus corona secara global menjadi 1.934.157.
Sementara itu, angka kematian meningkat jadi 120.438 jiwa.
Meski begitu, jumlah pasien sembuh jumlahnya lebih banyak dari pasien meninggal, yaitu 456.599 kasus.
Baca: Ciri-ciri Virus Corona, Berikut Perbedaannya dengan Pilek dan Flu
Baca: Gejala Virus Corona dan Cara Mencegah, Penelitian Inggris: Suhu Panas di Dada
Data terbaru menyebut virus mematikan ini sudah menyebar di 210 negara dan wilayah serta 2 kapal internasional.
Kapal tersebut adalah kapal pesiar Diamond Princess serta Holland America's MS Zaandam.
Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah pasien terbanyak saat ini.
Ada 587.173 pasien positif corona di Amerika Serikat.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 23.644 pasien dinyatakan meninggal dunia.
Angka kematian ini menyalip Italia yang sebelumnya menjadi negara dengan jumlah kematian terbanyak di dunia.
Di urutan kedua ada Spanyol, peningkatan kasusnya terbilang telah berkurang.
Tercatat ada 2.442 kasus baru, dengan begitu jumlah pasien positif corona menjadi 172.541 kasus.
Meski berada di urutan kedua, Spanyol menjadi negara dengan persentasi kesembuhan terbanyak, hingga kini tercatat ada 67.504 pasien sembuh.
Selanjutnya Italia, dari 159.516 kasus, 20.465 orang dinyatakan meninggal dunia.
Kini, kasus kematian di Italia berada di urutan kedua peringkat dunia.
Meski begitu, angka kesembuhan masih lebih banyak dari kematiannya, yaitu 35.435 jiwa.
Selanjutnya di Prancis tercatat ada jumlah kasus pasien terinfeksi Covid-19 menjadi 136.779.
Peningkatan jumlah pasien di Prancis ini meningkat tajam dari hari sebelumnya.
Dari jumlah tersebut ada 14.967 pasien yang dinyatakan meninggal.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Bunga)