Virus Corona
Petugas Medis Ini Hadapi Demonstran Anti-Lockdown di AS, Diteriaki namun Tidak Bergeming
Namun di sejumlah negara bagian Amerika Serikat, banyak warga yang tidak setuju dengan kebijakan lockdown di AS.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Seperti diketahui, garda terdepan dalam penanganan Covid-19 adalah para petugas medis.
Perintah karantina wilayah atau lockdown juga sejatinya bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus sehingga meringankan beban para pekerja kesehatan ini.
Namun di sejumlah negara bagian Amerika Serikat, banyak warga yang tidak setuju dengan kebijakan lockdown di Amerika Serikat (AS).
Bahkan mereka melakukan protes ini lewat aksi berkumpul dan berdemo.
Namun, ada pemandangan unik pada demonstrasi di Colorado, Minggu (19/4/2020).
Para pekerja medis ini berhadapan dengan para pengunjuk rasa yang menyerukan untuk segera mengakhiri karantina wilayah, dikutip dari New York Post.
Baca: DWP Kementerian PANRB Salurkan Bantuan bagi Para Pegawai Terdampak Covid-19
Baca: Demonstrasi Tolak Lockdown Berlangsung di Amerika Serikat dan Brazil, Pemimpin Negara Ikut Bergabung
Dua pekerja medis berpakaian hijau serta mengenakan masker N95 terlihat menghalangi pengendara yang berkumpul di State Capitol di Denver.
Seorang pekerja medis bahkan berdiri tepat di depan mobil demonstran.
"Mereka memblokir jalan sampai pasukan polisi masuk," kata foto jurnalis Alyson McClaran yang memantau kejadian itu.
"Orang-orang meletakkan mobil mereka tepat di depan mereka," lanjutnya.
Dia berteriak kepada para petugas kesehatan ini.
"Pergi ke China jika Anda ingin komunisme," katanya seraya membunyikan klakson.
"Kamu bisa pergi kerja, kenapa aku tidak bisa pergi kerja?" tanya wanita itu.
Dia merujuk pada pembatasan sosial yang menyebabkan banyak pekerjaan harus ditangguhkan.
Namun para petugas medis ini tidak bergeming.
Diketahui ratusan demonstran berbaris di jalanan menuju kota sambil mengendari kendaraan mereka dan membunyikan klakson.
Banyak yang mengibarkan bendera Amerika dan memegang tanda yang bertuliskan, 'Akhiri Virus, Bukan Ekonomi' dan 'Kita perlu stabilitas untuk tetap sehat'.
Sementara itu diperkirakan 2.500 orang berunjuk rasa di ibu kota negara bagian Washington di Olympia untuk memprotes perintah tinggal di rumah oleh Gubernur Jay Inslee.
Mereka juga menentang larangan pertemuan 50 orang atau lebih.
Meskipun ada permintaan dari panitia unjuk rasa untuk mengenakan penutup wajah atau masker seperti yang direkomendasikan otoritas kesehatan masyarakat, tetapi kenyataannya banyak yang tidak melakukan hal itu.
"Mematikan bisnis dengan memilih pemenang dan pecundang di mana ada yang esensial dan tidak penting adalah pelanggaran konstitusi negara bagian dan federal," kata penyelenggara demo, Tyler Miller dikutip dari Reuters.
Trump Dukung para Demonstran
Bersama serangkaian cuitan provokatifnya Jumat (17/4/2020) lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendukung gerakan protes warga terkait lockdown.
Diketahui sebelumnya, ramai di AS para warga dari seluruh negeri berdemo meminta agar penguncian dicabut kembali.
Trump memulai dukungannya itu dengan kata 'Liberate Minnesota', diberitakan Al Jazeera.
Baca: Sempat Direvisi, Trump Sebut Angka Kematian China Jauh Lebih Tinggi
Baca: Indonesia Dukung WHO yang Sedang Bersitegang dengan Presiden Trump
Presiden ini juga mendukung penuh aksi demo yang terjadi di Michigan dan Virginia itu.
Ketiga negara bagian itu dipimpin oleh gubernur dari Partai Demokrat.
Sementara negara bagian Michigan sangat berpengaruh dalam pemungutan suara pilpres November mendatang.
Membahas Virginia, Trump menulis cuitan tentang amandemen keduanya.
Negara bagian ini diketahui dulunya dikuasai Republik dan kemudian berubah ke Demokrat selama pemilihan 2018.
Gubernur negara bagian itu, Ralph Northam, menandatangani undang-undang baru minggu lalu yang memperluas pemeriksaan latar belakang dan memberlakukan batasan baru pada pembelian senjata.
Cuitan ini tentu berlawanan dengan pernyataannya sehari sebelumnya, Kamis lalu, yang mengatakan dia menuruti keputusan gubernur atas pembukaan lockdown.
Saat disinggung terkait hal tersebut, Trump mengaku dia memihak para gubernur.
"Saya pikir mereka mendengarkan saya," kata Trump tentang demonstran anti-lockdown.
"Mereka tampaknya adalah pengunjuk rasa yang menyukai saya dan menghormati pendapat ini. Dan pendapat saya sama dengan semua gubernur," lanjutnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)