Kim Jong Un Sakit
5 Dugaan Penyebab Kim Jong Un Menghilang dari Publik, karena Covid-19 hingga Terluka
Otoritas setempat pun belum memberikan penjelasan maupun pengumuman terkait kondisi Kim Jong Un saat ini.
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Pravitri Retno W
Itu terjadi setelah penundaan prosedur operasi jantung sederhana yang membuatnya sakit parah.

4. Sakit Jantung
Shukan Gendai menulis, Kim memegang dadanya dan jatuh ke tanah saat berkunjung ke pedesaan awal April ini.
Seorang ahli medis Tiongkok yang dipercaya dekat dengan situasi Kim mengatakan, bahwa prosedur stent sangat diperlukan.
Namun bila dilakukan dengan buruk dan sangat terlambat, bisa menyebabkan komplikasi lebih lanjut.
Mengutip Kompas.com, Dr dr Antonia Anna Lukito, SpJP(K), FIHA FSCAI, FAPSIC dari Perhimpunan Intervensi Kardiologi Indonesia (PIKI) dan Pokja Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengatakan dokter akan memasangkan stent atau yang dikenal sebagai cincin atau ring kepada orang dengan serangan jantung.
"Stent ini bukan operasi, tapi tindakan non-bedah. Jadi, tidak dibius umum, tetapi hanya bius lokal," kata Antonia.
Proses pemasangan stent hanya memakan waktu 45 menit, 15 menit untuk kateterisasi dan 30 menit untuk memasang stent.
"Jadi, kita masukkan benang bersama balon ke dalam pembuluh darah jantung. Balon ini kemudian dikembangkan dari luar untuk memampatkan plaknya, dikempeskan lagi, dan dikeluarkan," jelasnya.
Tindakan ini harus dilakukan secepat mungkin, paling tidak dalam 90 menit sejak terjadi serangan jantung.
5. Kena Rudal
Dikutip Tribunnews dari Dong-A Ilbo, menurut Lee Jeong Ho, mantan pejabat tinggi Room 39, sebuah organisasi yang dijalankan oleh Partai Buruh Korea Utara angkat bicara.
Untuk diketahui, Room 39 mengelola dana basah valuta asing milik Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un.
Lee Jeong Ho mengatakan, Kim Jong Un mungkin terluka selama tes rudal jelajah jarak pendek pada 14 April 2020.

Dalam sebuah artikel yang ditulis untuk surat kabar ini pada hari Sabtu, Lee Jeong Ho yang membelot dari Korea Utara ke Amerika Serikat memberikan keterangan.