Jumat, 5 September 2025

Virus Corona

Ada Temuan Baru di Perancis, WHO Desak Semua Negara Selidiki Ulang Kasus Awal Covid-19

Lindmeier mendesak negara-negara lain untuk memeriksa catatan untuk kasus pneumonia pada akhir 2019.

AFP/LUDOVIC MARIN
Seorang ahli biologi dari Eylau Unilabs Analysis Laboratories mengumpulkan sampel dari pengemudi di drive penyaringan COVID-19 dekat Champs de Mars di Paris. Senin (6 April 2020). Pada hari ke dua puluh satu dari penguncian ketat (Lockdown) di Perancis untuk menghentikan penyebaran COVID-19, yang disebabkan oleh coronavirus novel. - (AFP/Ludovic MARIN) 

TRIBUNNEWS.COM, JENEWA -  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak negara-negara di dunia untuk menyelidiki kasus awal kemunculan virus corona (Covid-19) negara masing-masing.

Desakan ini muncul setelah Perancis melaporkan Covid-19 telah muncul lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, yakni pada bulan Desember 2019, tepatnya 27 Desember di Perancis.

Penyakit ini kemudian diidentifikasi sebagai Covid-19 pertama kali dilaporkan oleh otoritas China ke WHO pada tanggal 31 Desember.

"Ini memberikan gambaran baru tentang segala sesuatu soal isu ini," ujar juru bicara WHO Christian Lindmeier, dalam briefing PBB di Jenewa, mengacu pada laporan Perancis.

"Temuan membantu untuk lebih memahami potensi penyebaran virus corona," tambahnya.

Karena itu Lindmeier mendesak negara-negara lain untuk memeriksa catatan untuk kasus pneumonia pada akhir 2019.

"Karena ini akan memberikan gambaran baru dan lebih jelas mengenai wabah," jelasnya.

Satu rumah sakit Perancis yang melakukan uji ulang sampel lama dari pasien pneumonia menemukan bahwa sudah merawat seorang pria yang telah terinfeksi Covid-19 pada 27 Desember, hampir sebulan sebelum pemerintah Perancis mengkonfirmasi kasus pertama.

Sebelumnya dilaporkan, kasus pertama di Perancis punya riwayat perjalanan dari Kota Wuhan, China pada Desember tahun lalu.

Namun, temuan baru 'pasien perdana' Perancis ini adalah seorang nelayan, tidak memiliki hubungan langsung ke China atau sejarah perjalanan kesana.

Si pasien, yang berusia sekitar 50-an dan kini sudah sembuh, mengaku dia tidak tahu bagaimana bisa terinfeksi virus corona karena tak pernah berada di zona merah.

Berdasarkan data yang dipaparkan Paris, tiga kasus pertama Covid-19 tercatat terjadi pada 24 Januari.

Dua dari tiga kasus itu punya riwayat ke Wuhan, kota di China yang menjadi lokasi pertama terdeteksinya wabah, dengan yang ketiga adalah kerabatnya.

Bagaimana kasus itu ditemukan?

Kepada BFMTV, Profesor Yves Cohen dari Rumah Sakit Avicenne di Bobigny, menerangkan awalnya dia tengah memeriksa berkas para pasien yang mengalami gejala mirip flu pada Desember hingga Januari.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan