Selasa, 26 Agustus 2025

Virus Corona

Belum Bebas Wabah, China Lockdown Satu Kota setelah Mendeteksi 13 Infeksi Lokal

Saat dunia masih berusaha menyelesaikan gelombang pertama pandemi Covid-19, China justru datang dengan kabar wabah gelombang kedua.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Hector RETAMAL / AFP
Orang-orang yang mengenakan pakaian pelindung dan masker tiba di Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan, untuk naik salah satu kereta api pertama yang meninggalkan kota di provinsi Hubei tengah China awal 8 April 2020. Pihak berwenang Cina mencabut larangan lebih dari dua bulan pada perjalanan keluar dari kota di mana pandemi global pertama kali muncul. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketika dunia masih berusaha menyelesaikan gelombang pertama pandemi Covid-19, China justru datang dengan kabar wabah gelombang kedua.

Dikutip dari Quartz, kini kebanyakan infeksi bersumber di daerah China timur laut. 

Adalah Shulan, sebuah kota kecil di Provinsi Jilin yang disinyalir memiliki gelombang dua wabah corona.

Kota Shulan bertetangga langsung dengan Korea Utara dan Rusia.

Baca: China Laporkan Kenaikan Kasus Baru Covid-19 di Wuhan Setelah Sebulan Bebas Kasus

Baca: Penyebaran Virus Corona Menurun, Berbagai Tempat di China Tetap Terapkan Prosedur Kesehatan

Wilayah yang tak seberapa luas ini sudah dikunci atau lockdown sejak Sabtu lalu.

Pemerintah setempat mengarantina lebih dari 630.000 penduduk dan transportasi umum ditangguhkan.

Shulan melaporkan 13 kasus infeksi lokal pada Senin (11/5/2020) lalu.

Ironisnya Wali Kota Shulan mengaku wilayahnya sudah lebih dari dua bulan bersih tanpa adanya infeksi lokal baru.

Foto yang diambil pada 18 Maret 2020 menunjukkan warga berbaris untuk mengambil daging babi yang dikirim ke kompleks karantina mereka di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Pada Kamis (19/3/2020), China melaporkan tidak ada kasus baru dalam virus corona untuk pertama kalinya sejak wabah ini muncul.
Foto yang diambil pada 18 Maret 2020 menunjukkan warga berbaris untuk mengambil daging babi yang dikirim ke kompleks karantina mereka di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Pada Kamis (19/3/2020), China melaporkan tidak ada kasus baru dalam virus corona untuk pertama kalinya sejak wabah ini muncul. (STR / AFP)

Menyoal 13 korban Covid-19 itu, pemerintah Shulan masih menyelidiki siapa sumber infeksi tersebut.

Alhasil kini Shulan diklasifikasikan sebagai satu-satunya daerah berisiko tinggi terinfeksi Covid-19.

Padahal tiga hari sebelumnya, pemerintah pusat menyatakan semua wilayah China berisiko rendah mengalami penularan corona lagi.

Langkah-langkah yang diterapkan di Shulan mengingatkan kembali cara pemerintah pada hari-hari awal penyebaran pandemi di China, Januari silam.

Baca: Politikus PDIP Desak Pemerintah Serius Investigasi Kasus ABK WNI di Kapal China

Baca: Hackers China Naikon Disebut Targetkan Situs Pemerintah Se-Asia Pasifik, Termasuk Indonesia

Menurut komisi kesehatan Jilin, semua sekolah di Shulan telah ditutup, sementara kompleks perumahan kota melarang penduduk keluar atau masuk.

Kecuali warga membutuhkan sesuatu seperti perawatan medis yang mendesak.

Setiap rumah tangga hanya boleh mengirim satu orang untuk membeli bahan makanan setiap hari.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan