Virus Corona
Awal Virus Corona Diduga Bukan dari Kelelawar, Tapi Manusia di Pasar Hewan Liar Wuhan
Studi itu juga memaparkan "keterkejutan" mereka ketika mengetahui, virus corona itu sudah "pra-adaptasi untuk menjangkiti manusia"
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Sebab, virus yang stabil berarti memberi masa depan cerah bagi pengembangan vaksin.
Namun di satu sisi, temuan itu juga menyuarakan keprihatinan karena sumber dan inang asalnya harus ditemukan agar mencegah infeksi lagi.
"Bukti menyatakan adanya bagaimana virus itu bisa menyusup ke tubuh manusia melalui introduksi tunggal," papar peneliti tersebut.
Mereka menolak berspekulasi bagaimana patogen itu beradaptasi di tubuh manusia.
Meski begitu, mereka berkonsensus tidak ada "campur tangan manusia" dalam munculnya wabah.
Studi itu, yang belum menjalani peer review (penelahan sejawat), bisa kembali memunculkan sorotan kepada pemerintah Negeri "Panda".
Ketika wabah menyebar, Beijing menekankan asal virus itu dari hewan, dan tinggal masalah waktu mereka akan mengungkap hewan perantara itu.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merilis pernytaaan yang memperkuat penjelasan Beijing, bahwa penyakit itu berasal dari salah satu hewan yang dijual.
Pejabat setempat langsung menutup Pasar Seafood Huanan sehari setelah melayangkan pemberitahuan kepada WHO mengenai pandemi itu.
Sampel pun diambil.
Baca: Pandemi Covid-19 di China Belum Berakhir, 1.205 Desa di Jilin Di-lockdown
Namun hingga empat bulan, hasilnya tak dibagikan dengan ilmuwan dari negara lain, sehingga memunculkan anggapan mereka sengaja menyembunyikannya.
"Tempat Kejadian Perkara (TKP) sudah hilang. Bagaimana kita bisa menyelesaikan kasus tanpa adanya bukti?" tanya Guan Yi, pakar di Universitas Hong Kong.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Virus Corona Diduga Masuk ke Pasar Hewan Liar Wuhan Lewat Manusia