Sabtu, 6 September 2025

Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas Akhiri Perjanjian Keamanan dengan Israel dan AS

Pemimpin Palestina, Mahmoud Abbas, telah mendeklarasikan diakhirinya kerja sama keamanan dengan Israel dan Amerika Serikat.

Alaa Badarneh/EPA
Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas Akhiri Perjanjian Keamanan dengan Israel dan AS 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Palestina, Mahmoud Abbas, telah mendeklarasikan diakhirinya kerja sama keamanan dengan Israel dan Amerika Serikat.

Hal tersebut disampaikan Abbas mengingat soal ancaman pencaplokan Israel atas bagian-bagian Tepi Barat.

"Palestine Liberation Organization (PLO) dan Palestina dibebaskan hari ini dari semua perjanjian dan pemahaman dengan pemerintah Amerika dan Israel," terang Abbas dalam pidatonya yang dikutip dari Wafa.

Sebelumnya, PLO memilih untuk mengakhiri kerja sama dengan Israel dan AS pada 2018 dan menyerahkannya kepada Abbas ketika akan menerapkan langkah semacam itu.

Dikutip Tribunnews dari Guardian, Presiden Otoritas Palestina (PA) telah mengancam akan menghentikan kerja sama seperti itu beberapa kali sebelumnya.

Baca: Penerbangan Pertama Uni Emirat Arab ke Israel, Bawa Bantuan Medis untuk Palestina

Baca: Di Tengah Pandemi, Warga Palestina di Tepi Barat Lempari Tentara Israel dengan Batu hingga Tewas

Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas
Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas Akhiri Perjanjian Keamanan dengan Israel dan AS

Tapi tidak jelas apa arti deklarasi dalam praktiknya, terutama dalam hal masa depan aparat keamanan Palestina.

"Untuk menunjukkan ini tidak sama dengan ancaman yang sebelumnya mereka keluarkan, mereka tidak pernah bertindak," kata Presiden dari Proyek AS / Timur Tengah Daniel Levy.

“Kami benar-benar harus melihat aksi Palestina.” katanya.

Secara terpisah, beberapa laporan dari Israel menunjukkan bahwa pejabat keamanan Palestina telah diperintahkan untuk berhenti berbicara dengan rekan-rekan Israel mereka.

Namun para pejabat Palestina harus berkoordinasi dengan para perwira Israel bahkan untuk bergerak di antara wilayah-wilayah di Tepi Barat.

Deklarasi Abbas mengikuti pembentukan pemerintah Israel baru yang secara resmi merenungkan aneksasi beberapa wilayah Tepi Barat, tampaknya dengan dukungan administrasi Trump.

Terkait hal ini Zaha Hassan, seorang pengacara hak asasi manusia dan rekan tamu di Carnegie Endowment for International Peace angkat bicara.

"Saya pikir momen ini secara kualitatif berbeda dari momen lain di masa lalu, dan itu karena Israel memang terlihat siap untuk melampirkan beberapa bagian dari Tepi Barat," katanya.

Mendesak Aneksasi

Menurut televisi Saluran 13 Israel, Duta Besar Israel untuk AS, Ron Dermer, telah mendesak aneksasi sebelum pemilihan AS pada November 2020.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan