Sabtu, 16 Agustus 2025

Rusuh di Amerika Serikat

Pria Kulit Hitam Tertembak dalam Demo Bela George Floyd, Jenazah Dibiarkan di Jalan hingga 12 Jam

Pria kulit hitam bernama David McAtee tertembak dalam demo membela George Floyd di Louisville, Kentucky hingga kepala polisi kini dipecat.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Sri Juliati
AFP/Chandan Khanna
Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah demonstran saat warga melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. 

Penembakan yang menewaskan James Scurlock itu dinilai sebagai aksi bela diri karena kondisi yang mendesak.

Keputusan ini diungkapkan oleh Kleine dalam keterangan persnya akhir Mei 2020.

Dalam keterangannya, Kleine menunjukkan video detik-detik penembakan yang dilakukan Gardner kepada Scurlock.

Dalam video itu, tampak Gardner berada di luar bar miliknya dan cekcok dengan sekelompok pendemo.

Gardner mundur untuk menghindari pertikaian itu hingga ia tak bisa bergerak.

Cekcok tetap berlanjut antara Gardner dan Scurlock hingga pemilik bar itu menembak Scurlock hingga tewas.

Gardner sempat ditahan di markas besar polisi di Omaha pada Sabtu (30/5/2020) malam dan bebas pada Minggu (31/5/2020) malam.

Pihak berwenang pun menyadari dengan Gardner yang tidak dihukum, maka akan memancing aksi protes semakin parah di daerah itu.

Maka dari itu, pihak berwenang memberlakukan jam tutup usaha lebih awal untuk menghindari kerusuhan.

Baca: Di Tengah Demo Ricuh Bela George Floyd, Donald Trump Melenggang ke Gereja yang Sempat Terbakar

Baca: George Floyd Tewas di Tangan Polisi, 3 Data Ini Tunjukkan Bagaimana Hukum AS Perlakukan Kulit Hitam

Pemilik Toko Minuman Gunakan Senapan Militer

Joe, seorang pemilik toko minuman keras di Santa Monica, California, sampai harus mengamankan bisnisnya dengan senapan militer AR-15 atau M16 karena kericuhan dalam demo.

Senapan tersebut adalah jenis senjata api semi-otomatis yang memang dipasarkan untuk warga sipil.

Awalnya, senapan tersebut digunakan Angkatan Darat AS saat berperang di Vietnam.

Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, Joe dan teman-temannya berjaga di depan toko minuman sambil membawa senapan itu.

Ilustrasi toko minuman keras.
Ilustrasi toko minuman keras. (bangaloremirror.indiatimes.com)

Hal itu ia lakukan agar membuat penjarah mengurungkan niat mereka untuk menjarah toko minumannya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan