Senin, 18 Agustus 2025

Virus Corona

5 Faktor Selandia Baru Sukses Hadapi Covid-19, Sikap Pemerintah di Awal Pandemi yang Terpenting

Apa sebenarnya yang ditempuh pemerintah Selandia Baru dalam penangan infeksi diawal kasus?

Penulis: Larasati Dyah Utami
IST
Dubes RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, WELLINGTON – Hanya dalam waktu lima pekan, Selandia Baru berhasil menurunkan kurva infeksi virus corona atau Covid-19.

Hal ini menjadi pertimbangan pemerintah Selandia Baru melonggarkan aturan lockdown.

Baca: Hasil Autopsi George Floyd Positif Terpapar Virus Corona, Masuk Kategori OTG

Menurut data Jophopkins University per 4 Juni 2020, hanya ada 1.504 kasus dengan 22 kematian di Selandia Baru.

Artinya, fatality rate hanya 1,5 persen atau dibawah rata-rata global.

Kebijakan Selandia Baru menuai pujian dari dunia.

Apa sebenarnya yang ditempuh pemerintah Selandia Baru dalam penangan infeksi diawal kasus?

Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya membeberkan faktanya.

Menurutnya, ada lima hal yang menjadi latar belakang negara ini sukses dalam melakukan penanggulangan wabah dan melakukan elaminasi.

Adapun yang pertama, bagaimana pemerintah Selandia Baru menyikapi penyebaran wabah saat pertama kali diberitakan wabah tersebut menyerang Wuhan.

Penyikapan, menurut Tantowi, sangat penting dan menjadi modal utama bagi Selandia Baru

“Ketika ada satu negara yang menganggap bahwa virus yang tadinya epidemic menjadi pandemi artinya itu serius mengancam," ujarnya dalam siaran live instagam dengan media, Jumat (5/6/2020).

"Ketika negara itu menganggap itu serius, maka itu akan terefleksi di beberapa negara,” katanya. 

Ketika virus merebak di wuhan dan menghebohkan beberapa negara, Selandia Baru sudah melakukan kordinasi dan langkah-langkah persiapan jika virus cepat atau lambat akan masuk ke negara mereka.

Hal kedua yang dilakukan Selandia Baru adalah membangun infrastruktur.

Dalam hal ini Dubes RI itu menyebut infrastruktur yang berupa undang-undang (UU) yang ada dibawah payung hukum.

“Undang-undang dan kebijakannya itu penting untuk negara demokratis seperti Selandia Baru. Jangan sampai terjadi pelanggaran HAM," katanya.

"Mereka menyiapkan berbagai produk legislasi yang nanti akan menjadi payung hukum aktivitas atau tindakan yang mereka ambil sehingga aman,” lanjutnya

Tantowi menyebut, poin ketiga adalah kolaborasi dan kerjasama  antara pemerintah, parlemen, media, NGO Selandia Baru yang dilakukan dengan sangat baik.

Selandia Baru juga memiliki oposisi, akan tetapi dalam situasi pandemi oposisi pemerintah Selandia Baru tidak destruktif dan secara dewasa memilih berdemokrasi dengan melakukan oposisi yang konstruktif.

“Jadi mereka ketika pandemi ini jadi sesuatu yang mengkhawatirkan, mereka memilih oposisi konstruktif, daripada oposisi destruktif," ujar Tantowi.

"Jadi tetap beroposisi tapi oposisi yang konstruktif. Bayangkan kalo dalam seperti ini, oposisinya ngaco tentu akan membuat kebingungan,” lanjut Tantowi

Media Selandia Baru disebutnya juga sangat kooperatif tanpa meninggalkan sikap kritis terhadap pemerintah.

Media sangat supportif terhadap kebijakan pemerintah dan mengambil peran untuk memberikan informasi yang tidak membingungkan masyarakat.

“Media juga membangun semangat bahwa ini peperangan besar tapi jika bersama-sama pemerintah dan parlemen, maka tidak ada yang berat bagi kita. Kurang lebih pesan yang disampaikan media seperti itu,” lanjutnya.

Faktor keempat yang disebutkan Dubes RI tersebut adalah komunikasi.

Komunikasi pemerintah Selandia Baru dilakukan dengan sangat rapi dan disampaikan oleh orang yang sama.

Pertama, Perdana menterinya sendiri yang kebetulan memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan seberat apapun tapi bisa santai saat ketika disampaikannya.

Jika kaitannya dengan teknis, maka setiap hari disampaikan oleh Dirjen Kesehatan. Setiap sore masyarakat di NZ mendapatkan informasi dari kedua pejabat publik itu.

Baca: Salat Jumat Perdana di Masjid Agung Sunda Kelapa: Jemaah Sampai ke Jalan, Diberi Jarak 1 Meter

Kelima adalah partisipasi masyarakat yang disiplin dan mengikuti semua anjuran pemerintah.

“5 hal ini yang jadi formula sukses Selandia Baru menghadapi pandemi Covid-19,” ujar Tantowi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan