Senin, 18 Agustus 2025

Rusuh di Amerika Serikat

Mantan Wapres Joe Biden akan Temui Keluarga George Floyd, Tolak Dikawal agar Tak Ganggu Pemakaman

Wakil Presiden ke-47 Amerika Serikat, Joe Biden, akan datangi pemakaman George Floyd di Houston, Texas, Amerika Serikat, Senin (8/6/2020).

Penulis: Ifa Nabila
MATT ROURKE | AP via tampabay.com
Wakil Presiden ke-47 Amerika Serikat, Joe Biden 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden ke-47 Amerika Serikat, Joe Biden, berencana menemui keluarga George Floyd di Houston, Texas, Amerika Serikat, Senin (8/6/2020).

Dikutip Tribunnews.com dari nypost.com, Biden memilih bertemu keluarga George Floyd dalam pertemuan tertutup.

Bahkan Biden juga menolak untuk dikawal agen rahasia.

Joe Biden
Joe Biden (MARK MAKELA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

Baca: Sempat Ditegur Wali Kota Washington DC, Trump Tarik Tentara Nasional dari Lokasi Demo George Floyd

Baca: Dorong Lansia Pendukung George Floyd hingga Terbentur Trotoar, 2 Polisi Dirumahkan tanpa Gaji

Hal ini ditujukan Biden agar kedatangannya tidak mengganggu acara pemakaman George Floyd.

Juru bicara Biden menyebut sang mantan wapres akan merekam video dirinya memberikan pesan saat pemakaman George Floyd.

Diketahui, rencana Biden pergi ke Houston merupakan pertama kalinya ia pergi keluar dari wilayah Delaware dan Plhiladelphia sejak lockdown pada Maret 2020 lalu.

Selama ini, Biden diwawancara berbagai pihak melalui media virtual.

Diberitakan sebelumnya, Biden mengutuk demo antirasisme yang membela George Floyd yang berlangsung ricuh.

Biden menyebut tindakan antirasisme itu mewujudkan wajah Amerika yang peduli terhadap sesama, namun ia menyayangkan aksi kekerasan hingga penjarahan yang terjadi.

Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, Biden menyebut demo yang terjadi di berbagai daerah di AS itu menunjukkan Amerika sebagai bangsa yang mudah marah pada ketidakadilan.

Baca: Wali Kota Washington DC Beri Nama Jalan Black Lives Matter, Tegur Trump soal Kasus George Floyd

Baca: Pengantin Gelar Pernikahan di Tengah Demo Bela George Floyd, Massa Ikut Bersorak dan Abadikan Momen

Sebuah bendera Amerika Serikat dibakar saat aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di dekat Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Getty Images/Alex Wong
Sebuah bendera Amerika Serikat dibakar saat aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di dekat Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Getty Images/Alex Wong (AFP/Alex Wong)

"Setiap orang yang memiliki hati nurani mampu memahami parahnya trauma rasisme yang dialami orang-orang di negeri ini," ujar Biden, Sabtu (30/5/2020).

"Dari penghinaan sehari-hari hingga kekerasan yang ekstrem seperti pemunuhan George Floyd yang mengerikan," sambungnya.

Biden menegaskan dirinya juga antirasisme sehingga ia mendukung adanya aksi demo.

"Memprotes kebrutalan semacam itu adalah hal yang benar dan perlu dilakukan. Ini respons yang sangat menggambarkan wajah Amerika," tuturnya.

Meski demikian, politikus partai Demokrat ini tetap menyayangkan adanya aksi kekacauan para peserta demo hingga merusak fasilitas umum dan membahayakan sesama.

"Namun membakar pemukiman dan penghancuran yang sia-sia tidak bisa dibenarkan. Kekerasan yang membahayakan hidup tidak bisa dibenarkan. Kekerasan yang membuat masyarakat takut hingga menutup usaha mereka juga tidak bisa dibenarkan," tegasnya.

Biden menggarisbawahi aksi protes harusnya bisa menciptakan kemajuan di masyarakat, bukan malah saling menindas dan menyakiti.

Ia menyebut AS sebagai bangsa yang menderita, penuh amarah, dan lelah, yang mana dengan nasib sama itu harusnya masyarakat bisa kompak untuk bersatu.

"Kita adalah bangsa yang menderita, tapi kita tak boleh membiarkan penderitaan menghancurkan kita," ucap Biden.

"Kita adalah bangsa yang marah, tapi kita tak boleh membiarkan amarah menghabisi kita."

"Kita ada bangsa yang lelah, tapi kita tak akan membiarkan kelelahan mengalahkan kita," kata Biden.

Baca: Pemakaman George Floyd, Cerita Keluarga Mengenang Hidupnya hingga Wali Kota Minneapolis Berlutut

Baca: Madonna Nekat Ikut Aksi Protes Kematian George Floyd Meski Lututnya Masih Cedera

Demonstran menjarah toko-toko saat terjadi aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Santa Monica, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Agustin Paullier
Demonstran menjarah toko-toko saat terjadi aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Santa Monica, California, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Agustin Paullier (AFP/Agustin Paullier)

Biden mengingatkan seluruh elemen masyarakat harus bisa bersatu agar lebih kuat dan menjadikan kehidupan di AS jauh lebih baik.

"Hanya dengan berdiri bersama kita akan menjadi lebih kuat dibanding sebelumnya," pesan Biden.

"Lebih setara, lebih adil, lebih ada harapan, dan menjadi jauh lebih dekat dengan bangsa kita yang lebih sempurna," tambahnya.

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan