Rabu, 27 Agustus 2025

Iran akan Eksekusi Mati Mata-mata yang Bantu Amerika Bunuh Jenderal Qasem Soleimani

"Dia memantau demi sejumlah uang untuk Mossad Israel dan Badan Intelijen Pusat AS (CIA)," kata Esmaili dalam konferensi pers di televisi.

Twitter / ABACA via Daily Mirror
Mendiang Jenderal Qasem Soleimani. 

Komandan baru Quds, pasukan elit Korps Garda Revolusi Iran, Esmail Ghaani berada di Irak minggu ini. Kabarnya, keberadaannya di Irak sebagai bagian dari upaya terkoordinasi Iran untuk mengusir pasukan Amerika Serikat (AS) dari wilayah tersebut. 

Al-Arabiya melaporkan seperti The Jerusalem Post lansir, kunjungan Ghaani bertepatan dengan lawatan Menteri Energi Iran Reza Ardakanian untuk menyegel kesepakatan dengan Baghdad untuk mengekspor listrik ke Irak selama dua tahun hingga 2021.

Ghaani, ahli perang di Afghanistan dan Pakistan yang menggantikan Qasem Soleimani yang tewas oleh serangan rudal AS di Bandara Baghdad pada Januari lalu, telah berjuang untuk menunjukkan kepemimpinan dan pengaruhnya di Korps Garda Revolusi Iran

Tapi, Ghaani tidak disukai oleh beberapa faksi Hashd al-Shaabi, milisi pro-Iran di Irak. Karena itu, dia ingin menyatukan faksi-faksi ini dengan bantuan seorang anggota Hizbullah bernama Sheikh Mohamed Kawtharani dan Abu Fadak, pemimpin kunci Hashd.

Sementara milisi Harakat Hezbollah al-Nujaba, bagian dari Popular Mobilization Units (PMU), pekan ini memperingatkan AS dan pasukan asing untuk segera hengkang dari Irak. 

Menurut Al-Arabiya, Ktaib Hezbollah yang juga bagian dari PMU telah melakukan serangan terhadap pasukan AS di Irak. Sebab, AS membunuh pemimpin mereka, Abu Mahdi al-Muhandis pada Januari lalu bersama Soleimani.

Perjalanan Ghaani ke Baghdad bisa memberi pertanda lebih banyak lagi akan tindakan Iran terhadap AS. Menurut Telegram  seperti The Jerusalem Post kutip,Ghaani berada di Irak untuk terus bekerja guna mengusir pasukan AS. 

AS telah mengkonsolidasikan pasukannya di Irak dalam beberapa bulan terakhir. Namun, koalisi di bawah pimpinan AS mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, misi mereka masih berlanjut untuk menumpas ISIS di Irak.

Kantor Berita Tasnim Iran melaporkan pada Jumat (5/6), "Baghdad akan menolak segala upaya AS untuk memperpanjang kehadiran pasukannya di negara mereka".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan