Jumat, 22 Agustus 2025

Rusuh di Amerika Serikat

Para Pengunjuk Rasa Anti-Rasisme di Paris Berlutut untuk George Floyd

Ratusan pemrotes anti-rasisme di Paris berlutut dan berdiam diri selama delapan menit untuk mengenang George Floyd, Selasa (9/6/2020).

Editor: bunga pradipta p
AFP/MICHAEL BRADLEY
ILUSTRASI - Sekitar 4.000 pengunjuk rasa mengikuti aksi demo menentang kematian George Floyd dalam protes bertajuk Black Lives Matter di Auckland, Selandia Baru, Senin (1/6/2020). Kematian George Floyd setelah lehernya ditindih lutut polisi berkulit putih di Minneapolis, AS, turut menimbulkan reaksi keras dari banyak orang di berbagai negara. 

Setelah kebaktian, peti mati emas Floyd dibawa mobil jenazah ke pemakaman di pinggiran Houston di Pearland untuk dikuburkan di sebelah ibunya.

Satu mil dari tempat peristirahatan terakhir Floyd, peti mati ini dipindahkan ke kereta bersisi kaca yang ditarik oleh sepasang kuda putih.

Sebuah band memaikan instrumen untuk mengiringi petinya dibawa ke dalam mausoleum.

"Sebut namanya, George Floyd," teriak ratusan pelayat di sana.

"Saya tidak ingin melihat lelaki berkulit hitam, lelaki manapun, tetapi yang paling jelas bukan lelaki kulit hitam yang duduk di tanah di tangan polisi jahat," kata Marcus Brooks, teman satu SMA Floyd.

Baca: Semprot Gas Air Mata ke Demonstran George Floyd agar Trump Bisa ke Jalan, Gedung Putih Tak Menyesal

Baca: Hakim Tetapkan Uang Jaminan Rp 14 Miliar Untuk Mantan Polisi Pembunuh George Floyd

Keluarga besar Floyd kompak menghadiri pemakaman memakai setelah berwarna putih.

Proses penghormatan terakhir untuk Floyd juga dihadiri sejumlah selebriti.

Diantaranya aktor Jamie Foxx dan Channing Tatum, JJ Watt dari Houston Texans NFL, penyanyi rap Trae tha Truth, Sheila Jackson Lee, Kepala Polisi Houston Art Acevedo, serta Wali Kota Houston Sylvester Turner.

Terkait hal ini, mantan Wakil Presiden, Joe Biden, kepada putri Floyd yang berusia 6 tahun dalam pidato video yang diputar saat upacara pemakaman berlangsung.

"Saya tahu Anda memiliki banyak pertanyaan yang tidak harus ditanyakan oleh anak, pertanyaan yang harus ditanyakan oleh banyak anak berkulit hitam secara turun-temurun, 'Mengapa? Mengapa Ayah pergi?'," katanya.

Sehari sebelumnya, pada Senin (8/6/2020), calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, bertemu secara pribadi dengan keluarga George Floyd.

Baca: Dikomplain, Twitter dan Facebook Hapus Video Donald Trump tentang George Floyd

Baca: Pendeta Indonesia Ikut Berunjuk Rasa di Amerika Protes Kematian George Floyd, Serukan Perdamaian

Biden bertemu dengan paman Floyd, Roger Floyd, pengacara keluarga Benjamin Crump, dan lainnya.

Crump mengatakan Biden menghabiskan lebih dari satu jam dengan keluarga Floyd untuk mendengarkan kekhawatiran mereka.

"Mendengarkan satu sama lain adalah apa yang akan mulai menyembuhkan Amerika," cuit Trump. 

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan