Tangis Kanye West Ceritakan Masa Lalunya Saat Kampanye Pertama
Tangis Kanye West pecah ketika bercerita tentang masa lalunya selama kampanye pertama di South Carolina, Minggu (19/7/2020).
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
"Aku hampir membunuh putriku. Aku mencintai putriku," kata Kanye yang memiliki 4 anak dengan Kim.
"Tidak ada lagi Rencana B - Rencana A," tambahnya.
Di satu titik Kanye tercekat dan menangis di depan para pendukungnya.
"Aborsi harus legal karena tebak apa? Lagipula hukum bukan dari Tuhan, jadi apa itu legalitas?" ujarnya.
Dikutip dari ABC News, Kanye juga menyuarakan legalitas untuk mariyuana.
Beberapa kali dia meminta pendukungnya maju ke panggung dan ikut menyuarakan pendapat mereka.
South Carolina harus mengumpulkan 10.000 tanda tangan untuk mengajukan calon presiden independen.
Baca: Kanye West Terinspirasi Mau Nyapres saat Lagi Mandi: Momen Itu Benar-benar Mengenai Saya
Baca: Tak Banyak Bereaksi, Kim Kardashian Dukung Penuh Keputusan Kanye West
Namun karena kendala pandemi, waktu pengumpulan suara bagi negara bagian ini diundur dari Rabu (15/7/2020) menjadi Senin (20/7/2020).
Sehingga hal ini membuka jalan bagi Kanye West untuk mencari dukungan suara.
Sehari sebelum kampanye, Kanye sempat menulis cuitan minta tolong agar dimasukkan ke dalam pemungutan suara di South Carolina.
Pekan lalu, Kanye membayar biaya pendaftaran USD 35.000 atau Rp 518,5 juta untuk mendapatkan surat suara di Oklahoma.
Namun dia masih banyak membutuhkan suara di sejumlah negara bagian untuk menggenapi 270 suara pemilih untuk menang.
Saat ini hanya ada 306 suara pemilih yang diperebutkan di negara bagian di mana batas waktu pemilihan masih berjalan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)