Rabu, 20 Agustus 2025

Wilayahnya Dihapus dari Peta Online, Palestina Ancam akan Tuntut Google dan Apple

Palestina mengancam akan tuntut Google dan Apple terkait kasus penghapusan wilayahnya dalam peta online.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Instagram @astagfirollah
Palestina mengancam akan tuntut Google dan Apple terkait kasus penghapusan wilayahnya dalam peta online. 

TRIBUNNEWS.COM - Palestina melayangkan ancaman pada Google dan Apple setelah wilayahnya dihapus dari peta online.

Tak hanya itu, Palestina juga menuduh dua raksasa teknologi dunia ini berpihak pada Israel.

Berdasarkan laporan kantor Berita Resmi Palestina (WFA), publik Palestina meluncurkan tagar #FreePalestine di Twitter pascapenghapusan wilayah di peta online itu.

Dikutip dari Gulf News, Menteri Luar Negeri dan Imigran Palestina, Riyad Al Maliki, mengaku telah mengirim pesan kepada kedua perusahaan itu. 

Apple dan Google Dituduh Hapus Palestina dari Peta Online
Apple dan Google Dituduh Hapus Palestina dari Peta Online (Maps ApplexGoogle via Independent)

Dia memprotes penghapusan wilayah Palestina di dalam peta dan menuduh keduanya ditekan Israel.

Baca: Bendera Palestina Berkibar di Tengah Demo Skandal Korupsi Perdana Menteri Israel

Baca: Pemimpin Hamas, Khaled Mashal: Malaysia Tegas dalam Konflik Palestina-Israel di Kancah Internasional

Menurut pantauan Tribunnews, hingga Senin (20/7/2020), tidak ada wilayah Palestina dalam Google Maps.

Ketika mengetikkan kata kunci 'Palestine' muncul keterangan negara Palestina namun tidak terlihat wilayahnya dalam peta.

Hanya terlihat tulisan wilayah Jalur Gaza.

Lebih lanjut, Al Maliki menilai penghapusan wilayah Palestina di dalam peta merupakan pelanggaran hukum internasional.

Dia mengancam akan menuntut Apple dan Google ke ranah hukum bila terus berlanjut.

Bahkan Al Maliki mengaku Palestina sedang menyiapkan pengajuan kasus penghapusan itu ke ranah internasional.

Menurutnya, bukan hal sulit mengadili para pejabat di kedua perusahaan teknologi itu.

Palestina Berencana Cari Search Engine Selain Google

Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Palestina, Isaac Sidr, berencana mencari mesin pencarian alternatif untuk menggantikan Google, seperti yang ada di Rusia dan China.

Sidr menilai tindakan Apple dan Google itu membuat bias wilayah pendudukan Israel.

Baca: Warganet Tuding Google Sengaja Hilangkan Peta Wilayah Palestina, Alasannya?

Baca: Google Maps dan Apple Dituduh Hapus Palestina dari Peta Online Mereka

Palestina rencananya akan menekan Google dan Apple dengan membatasi penggunaannya di sejumlah perusahaan Palestina.

Ilustrasi Aplikasi Google Maps
Ilustrasi Aplikasi Google Maps (pexels.com)

Palestina diakui oleh PBB dan 136 anggotanya sebagai negara merdeka, tetapi tidak di Amerika Serikat, tempat Apple dan Google bermarkas.

Google belum berkomentar terkait dugaan penghapusan ini.

Ini bukan pertama kalinya Google dituduh menghapus nama Palestina dari layanan peta populernya.

Pada 2016, sebuah petisi change.org mengklaim semua kata yang berhubungan dengan Palestina telah dihapus atas desakan pemerintah Israel.

Berawal dari Postingan Instagram Netizen

Penghapusan label untuk wilayah kedaulatan Palestina pertama kali diungkap akun Instagram 'Astagfirollah' pada Rabu.

Dia menuduh Google Maps telah menghapus wilayah Palestina dari petanya.

Apple dan Google Dituduh Hapus Palestina dari Peta Online
Apple dan Google Dituduh Hapus Palestina dari Peta Online (maps)

Pencarian Palestina di Apple Maps dan Google Maps menunjukkan garis besar untuk Jalur Gaza dan Tepi Barat, tetapi tidak ada label untuk Palestina.

Meski sempat dinilai hoaks, postingan terkait penghapusan Palestina itu terus menyebar di media sosial.

Baca: Tekanan Internasional Dinilai Belum Tentu Urungkan Niat Israel Aneksasi Wilayah Palestina

Baca: Tidak Hanya Dukungan Politik, Ini yang Sudah Dilakukan Indonesia Untuk Bela Palestina

Hingga akhirnya publik menilai Apple dan Google memang berpihak dengan Israel.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan