Minggu, 14 September 2025

Dituduh Bakar Dokumen Penting, AS Beri Waktu 72 Jam kepada China Tutup Konsulat di Houston

Departemen Luar Negeri AS mengatakan misi China di Houston akan ditutup "untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika dan ' informasi pribadi warga."

Drew Angerer / Getty Images / AFP
WASHINGTON, DC - 14 JULI: Presiden AS Donald Trump berbicara kepada media di Rose Garden di Gedung Putih pada 14 Juli 2020 di Washington, DC. Presiden Trump berbicara tentang beberapa topik termasuk kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden, pasar saham dan hubungan dengan China ketika coronavirus terus menyebar di AS, dengan hampir 3,4 juta kasus yang dikonfirmasi. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) memberikan waktu 72 jam terhadap China untuk menutup Konsulat di Houston di tengah tuduhan memata-matai.

Polemik baru ini menandai kemunduran dramatis dalam hubungan antara dua negara terbesar di dunia.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan misi China di Houston akan ditutup "untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika dan ' informasi pribadi warga."

Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam jawaban atas pertanyaan dalam konferensi pers tentang hal itu.

"Selalu mungkin" misi Cina lainnya dapat ditutup juga" ujar Trump seperti dilansir Reuters, Kamis (23/7/2020).

"Kami pikir ada api di salah satu lokasi yang kami tutup," kata Trump.

"Saya kira mereka membakar dokumen, atau membakar kertas, dan aku bertanya-tanya semua tentang itu."

Baca: Ketika Trump Bersedia Bekerja dengan China Demi AS Peroleh Vaksin COVID-19

Bermalam di Houston, petugas pemadam kebakaran menuju ke Konsulat setelah asap terlihat.

Dua pejabat pemerintah AS mengatakan mereka memiliki informasi banyak dokumen sedang dibakar di sana.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan Konsulat beroperasi secara normal.

Kementerian mengatakan Washington telah mendadak mengeluarkan permintaan untuk menutup Konsulat pada hari Selasa dan menyebutnya sebagai "eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya."

"Kedutaan China di Washington telah menerima "ancaman bom dan kematian" karena "noda dan kebencian" yang dipancarkan oleh pemerintah AS," kata juru bicara Hua Chunying dalam kicauannya di Twitter.

"AS harus mencabut keputusan yang keliru," katanya.

"China pasti akan bereaksi dengan tindakan yang tegas."

Penguasa Partai Komunis di Beijing sedang mempertimbangkan menutup Konsulat AS di pusat kota Wuhan sebagai tindakan balasan, sebuah sumber dengan pengetahuan tentang hal itu mengatakan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan