POPULER Internasional: Suasana Haji 2020 | Wanita Indonesia di Singapura Buang Bayi di Tempat Sampah
Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional selama 24 jam terakhir
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional selama 24 jam terakhir.
Tahun ini, ibadah Haji 2020 dilakukan dengan cara yang berbeda, terutama saat jemaah harus menerapkan protokol kesehatan.
Di Singapura, WNI ditangkap polisi karena diduga membuang bayi ke tempat sampah.
Sementara itu, mantan kepala Mossad Israel cemaskan kian mesranya hubungan China-Iran.
Di India, gelombang pertama jet tempur Rafale buatan Prancis, telah tiba.
1. Begini Kondisi Haji 2020, Tak Bisa Minum Air Zamzam Langsung dan Kerikil Jumrah Harus Disterilkan
Pandemi Covid-19 membuat Musim Haji 2020 yang dimulai sejak Selasa (28/7/2020) berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Jumlah jemaah dibatasi hanya 1.000 orang karena kebijakan yang diberlakukan Kerajan Arab Saudi.
Padahal setiap tahun dua kota suci, Mekah dan Madinah setidaknya menampung sebanyak 2 juta jemaah.
Jemaah dari luar negeri juga tidak diizinkan, sehingga sekitar 70 persen total jemaah berasal dari warga asing yang sudah berada di Arab Saudi.
Baca: Ibadah Haji 2020, Masjidil Haram Ditutup saat Hari Arafah dan Idul Adha
Baca: Sapi Terbesar di Mall Hewan Kurban Haji Doni 1.2 Ton Dijual Seharga 150 Juta

Adapun yang terpilih untuk bisa menjalani ibadah Haji berusia antara 20 hingga 50 tahun.
Menurut laporan AFP via BBC, para jemaah ini harus menjalani sejumlah protokol kesehatan yang ketat.
Mereka wajib menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan tes Covid-19 ketika sampai di Mekah, akhir pekan lalu.
Jemaah juga wajib karantina sebelum dan sesudah menjalani ibadah haji.
Masker menjadi rutinitas yang harus dipakai setiap saat.
Dalam sebuah wawancara di TV Al-Arabiya minggu ini, Menteri Urusan Haji Mohammed Saleh Binten mengatakan para jemaah dikarantina di rumah mereka sebelum empat hari lagi karantina di hotel-hotel di Mekah.
2. Wanita Asal Indonesia Ditangkap Polisi Singapura Karena Membuang Bayinya di Tempat Sampah
Seorang wanita asal Indonesia berusia 29 tahun ditangkap polisi Singapura, Rabu (29/7/2020).
Warga Negara Indonesia (WNI) itu diduga telah meninggalkan bayinya yang baru lahir di tempat sampah daur ulang di perumahan pribadi dekat Jalan Upper Payar Lebar, Singapura.
"Wanita yang ditangkap itu diyakini adalah ibu dari bayi itu,” kata polisi setempat dalam pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (29/7/2020).
Baca: Korea Selatan dan Singapura Masuk Resesi Ekonomi, Indonesia Diprediksi Menyusul
WNI tersebut ditangkap polisi dua hari setelah bayi laki-laki ditemukan di Taman Tai Keng, Senin (20/7/2020) malam.
Sebagaimana diketahui bayi laki-laki itu dibawa ke Rumah Sakit KK Ibu dan Anak.
Polisi mengatakan tidak ada luka pada bayi laki-laki itu dan kondisinya stabil.
Polisi mengatakan, petugas mampu mengidentifikasi wanita itu melalui investigasi lapangan yang ekstensif dan dengan bantuan rekaman CCTV dari warga.
WNI itu langsung diproses hukum kepolisian Singapura.
Baca: Viral Bisa Lihat Singapura dari Belakang Rumah, yang Paling Tampak Mencolok Gedung Marina Bay Sands
Dia akan dihadapkan ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan tindakannya, Kamis (30/7/2020) besok.
3. Mantan Kepala Mossad Israel Cemaskan Kian Mesranya Hubungan China-Iran

Mantan Kepala Mossad, Danny Yatom, mengungkapkan kekhawatirannya atas kian mesranya hubungan China-Iran.
Perjanjian ekonomi dan militer Teheran dan Beijing pekan lalu menimbulkan kecemasan di Israel, karena uang yang akan mengalir ke Iran akan menstabilkan ekonomi negeri itu.
Pada akhirnya, menurut Danny Yatom, bakal meningkatkan kapasitas Republik Islam Iran menantang keamanan kaum Yahudi Israel.
Pendapat dan analisis Danny Yatom itu dikutip media Rusia, Sputniknews.com, Rabu (29/7/2020). Pemerintah Iran telah berulang membuat retorika, tekanan asing takkan membuat Iran bertekuk lutur.
“Sanksi ekonomi AS, sekeras apapun, tidak akan bisa membuat Iran bertekuk lutut,” kata Presiden Iran, Hassan Rouhani, Sabtu pekan lalu.
Ia menambahkan, solidaritas rakyatnya akan membantu bangsa Iran mengatasi langkah-langkah keras yang diberlakukan Gedung Putih.
Baca: Israel vs Iran, Ulasan di Balik Huru-hara Suriah dan Agresifitas Turki
Kesepakatan baru China-Iran berpotensi segera mangalirkan miliaran dolar dana ke ekonomi Iran. Langkah ini akan memulihkan Iran yang didera virus corona, dan berdampak sangat dalam.
Berdasar kesepakatan bisnis itu, Iran dalam jangka panjang akan mengekspor minyak ke China. Sekurangnya untuk jangka waktu 25 tahun ke depan menggunakan harga diskon.
Sebaliknya, Beijing akan menggelontorkan dana segar sekitar $ 400 miliar ke Iran. Mereka juga akan memperluas kehadirannya di bidang perbankan, telekomunikasi, konstruksi, pelabuhan, dan kereta api.
Perjanjian bilateral setebal 18 halaman itu juga menetapkan kerja sama militer yang luas yang mencakup latihan bersama, pengembangan senjata, dan berbagi intelijen.
4. Lima Jet Tempur Rafale Prancis Mendarat di Pangkalan Militer Ambala India

Gelombang pertama jet tempur Rafale buatan Prancis, tiba di India, Rabu (29/7/2020). Ada lima unit jet tempur dari satu skuadron yang diborong militer India.
Pesawat-pesawat mendarat di pangkalan udara di Ambala di negara bagian utara Haryana di tengah pengamanan sangat ketat.
Polisi dan tentara menutup jalan menuju pangkalan itu, melarang fotografer mendekat, dan memberlakukan larangan pertemuan lebih dari empat orang.
Keterangan disampaikan seorang perwira polisi setempat, Abhishek Jorwal.
"Burung-burung telah mendarat selamat di Ambala," twit Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh di akun Twitternya dikutip Aljazeera.com.
"Jika ada yang khawatir atau kritis terhadap kemampuan baru ini ... itu haruslah mereka yang ingin mengancam integritas wilayah kita," lanjutnya.
Jet tempur itu diproduksi Dassault Aviation. Penerbangan ke India langsung ditangani pilot-pilot India sejak lepas landas dari Merignac di Prancis barat daya Senin (27/7/2020).
Jet tempur Rafale adalah bagian dari kesepakatan $ 9,4 miliar yang ditandatangani India dan Prancis pada 2016. Skuadaron Rafale ini akan diresmikan pertengahan Agustus 2020.
Kesepakatan bernilai miliaran dolar telah dibayangi tuduhan korupsi yang dilontarkan partai Kongres oposisi, meskipun Perdana Menteri Narendra Modi telah menolak klaim tersebut.
(Tribunnews.com)