India dan China Berpotensi Memanas Lagi, PM Narendra Modi Peringatkan Beijing
Modi menambahkan, India akan terus membangun militer yang saat berkekuatan 1,4 juta personel.
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perdana Menteri India Narendra Modi pada Sabtu (15/8/2020) lalu mengeluarkan peringatan baru kepada China atas ketegangan perbatasan yang mematikan, menggunakan pidato terpentingnya tahun ini untuk berjanji membangun militer yang lebih kuat.
Modi mengatakan pada upacara Hari Kemerdekaan India bahwa kedaulatan negeri Sungai Gangga adalah "yang tertinggi", dan hubungan dengan tetangga bergantung pada keamanan dan kepercayaan.
Kehadiran Modi di Benteng Merah yang bersejarah di New Delhi untuk pidato Hari Kemerdekaan India hanya dihadiri 4.000 orang, dari biasanya 8.000 orang lebih.
Baca: Indahnya Majuli di India, Pulau Sungai Terbesar di Dunia yang Terancam Hilang
Semuanya duduk terpisah dengan jarak dua meter karena pandemi virus corona baru.
Dalam pidatonya, Modi menyebut konfrontasi di perbatasan yang disengketakan, tetapi tanpa menyebut nama negaranya.
"Siapapun yang mengawasi kedaulatan negara, tentara kita telah menjawabnya dalam bahasa mereka sendiri," katanya seperti dilansir Channel News Asia.
"Integritas India adalah yang tertinggi bagi kami. Apa yang dapat kita lakukan, apa yang dapat tentara kita lakukan, semua orang melihatnya di Ladakh," ujarnya mengacu pada bentrokan perbatasan dengan pasukan China di wilayah Ladakh, Himalaya, pada 15 Juni.
Baca: Saking Cintanya, Pria di India Pesan Patung Lilin Mendiang Istri yang Tewas Kecelakaan
Dua puluh tentara India tewas dalam bentrokan itu, dalam "pertempuran" dengan tongkat, batu, dan tangan kosong. China juga mengakui, mereka menderita korban tetapi tanpa memberikan angka.
India akan terus membangun militer
Kedua belah pihak saling menyalahkan atas pertempuran berdarah itu, dan puluhan ribu tentara India dan China, yang juga berperang di perbatasan pada 1962 silam, telah dikirim ke wilayah tersebut.
Modi bersikeras, tidak ada sejengkal tanah pun yang hilang dalam pertempuran itu.
Baca: India dan Pakistan Memanas, Kini Rebutan Soal Peta Baru untuk Wilayah Kashmir
Tetapi, para ahli militer menggunakan gambar satelit menunjukan, pasukan China menduduki wilayah perbatasan yang diklaim India selama beberapa dekade.
India pada gilirannya menggunakan senjata ekonomi untuk melawan China. Mereka melarang setidaknya 59 aplikasi, termasuk platform berbagi video TikTok, dan mengambil tindakan lain untuk membekukan perusahaan China dari kontrak juga memblokir impornya.
Modi menyatakan, hubungan dengan tetangga sekarang terkait dengan "keamanan, kemajuan, dan kepercayaan".
"Tetangga bukan hanya seseorang yang berbagi geografi dengan kita, tetapi mereka yang berbagi hati kita. Saling menghormati, itu menjadi lebih hangat," katanya.