Kim Jong Un Peringatkan Bencana Angin Topan dan Wabah Virus Corona di Korea Utara
Kim Jong Un dikabarkan peringatan Korea Utara agar bersiap hadapi bencana topan dan bahaya pandemi virus corona yang membayangi negara tertutup itu.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kim Jong Un dikabarkan menyampaikan peringatan kepada Korea Utara agar bersiap menghadapi bencana topan dan bahaya pandemi virus corona.
Mengutip dari BBC, hingga sekarang Korea Utara belum mengonfirmasi kasus Covid-19.
Diperkirakan wabah besar akan berdampak buruk pada negara miskin tersebut.
Sementara Topan Bavi diperkirakan akan melanda Korea Utara akhir pekan ini.
Media pemerintah melaporkan, Kim Jong Un berbicara pada pertemuan politbiro, Selasa (25/8/2020).
Baca: Bantah Rumor Kim Jong Un Koma dan Meninggal, Korea Utara Rilis Foto Terbaru sang Diktator

Sembari merokok, Kim Jong Un mengatakan ada "beberapa kekurangan" dalam upaya negara untuk mencegah "virus ganas".
Kemunculan Kim Jong Un dalam pertemuan itu mematahkan spekulasi mengenai kondisi kesehatannya.
Baca: Diisukan Koma, Kim Jong Un Tampak Sehat Pimpin Rapat Bahas Covid-19 dan Topan
Pyongyang Sudah Lama Bersikeras Nol Infeksi Covid-19
Lebih jauh, Pyongyang sejak lama bersikeras mengatakan tidak ada infeksi di negara itu, meski diragukan oleh para pengamat.
Meski tidak ada kasus yang diumumkan, tetapi media Korea Utara belum mengulangi klaim tersebut selama beberapa minggu hingga sekarang.
BBC melaporkan, pasca ada kecurigaan tentang infeksi, pemerintah memberlakukan lockdown wilayah di satu kota dekat perbatasan Korea Selatan.
Sejak saat itu, infeksi virus corona tidak pernah dikonfirmasi secara resmi.
Baca: Korea Utara Berencana Tangkap Anjing-Anjing di Pyongyang, Diduga untuk Dikirim ke Restoran
Kim Yo Jong Diisukan Gantikan Kim Jong Un
Lebih jauh, penampilan publik Kim Jong Un mematahkan rumor tentang kondisi kesehatannya dan isu telah mendelegasikan wewenangnya kepada saudara perempuannya, Kim Yo Jong.
BBC jugaa menyebut, spekulasi tentang kesehatan pemimpin Korea Utara bukanlah hal yang aneh, tetapi sejauh ini selalu terbukti salah.

Baca: Kim Yo Jong Diisukan jadi Pengganti Kim Jong Un, Ahli Sebut Korea Utara Bisa Lebih Buruk
Sementara tabloid dunia yang terobsesi dengan Kim Jong-un menyebut ada kekhawatiran yang lebih besar.
Negara dengan 25 juta penduduk itu tidak baik-baik saja.
Topan Bavi dapat menyebabkan kerusakan di Korea Utara.
Hujan deras di bulan Agustus menyebabkan banjir yang meluas.
Sekarang pusat cuaca BBC memperkirakan gelombang badai antara 200-300 milimeter hujan terjadi hanya beberapa minggu sebelum panen padi musim gugur.
Menurut PBB, 10 juta orang disebut menderita kerawanan pangan di Korea Utara.
Korea Utara juga telah berubah dari bersikeras tidak memiliki kasus Covid-19 menjadi mengadakan pertemuan tingkat tinggi lagi untuk membahas cara-cara mengurangi efek virus.
"Kami masih belum tahu apakah wabah terkendali di negara rahasia yang menutup perbatasannya dengan dunia pada bulan Januari," terang analis BBC.
Baca: Mirip Adegan Drakor Crash Landing On You, 3 Tentara Korut Dikabarkan Dihukum karena Menari Lagu BTS
Baru minggu lalu, Kim Jong Un mengakui, rencana ekonomi besarnya yang membuahkan hasil pada 2020, telah gagal dan harus memikirkan yang baru.
NK News melaporkan, staf kedutaan asing dan sebagian besar LSM di negara itu telah pergi karena pembatasan virus yang parah.
Tahun 2020 telah menjadi tahun yang buruk bagi sebagian besar dunia.
Namun bagi Korea Utara, hal itu berpotensi menghancurkan.
Hanya ada sedikit organisasi yang tersedia di negara tersebut untuk memperhatikan dan membantu.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)