Kamis, 21 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Prancis Tanggapi Netanyahu soal Tuduhan Antisemit Gara-gara Mau Akui Palestina

Prancis menanggapi Perdana Menteri Israel Netanyahu soal tuduhan Antisemit gara-gara Prancis mau mengakui negara Palestina.

Editor: Nuryanti
Foto: Haim Zach, GPO
NETANYAHU DAN MACRON - Foto ini diunduh dari Facebook Perdana Menteri Israel, pada Rabu (20/8/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) mengadakan konferensi pers bersama di Istana Elysee, Paris pada 16 Juli 2017. 

TRIBUNNEWS.COM - Prancis menanggapi pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menuduh Prancis bersikap antisemit karena berupaya mengakui negara Palestina.

Menurut Netanyahu, definisi antisemit sama dengan anti-zionisme.

Zionisme adalah ideologi dan gerakan politik yang mendukung kembalinya bangsa Yahudi ke wilayah Palestina dan mendirikan negara Yahudi di sana.

Dalam wawancara dengan Lex Fridman dalam sebuah podcast pada 14 Juli 2023, Netanyahu mengemukakan pendapatnya bahwa antisemit adalah anti-zionisme.

"Hari ini antisemitisme adalah anti-Zionisme. Mereka yang menentang orang Yahudi menentang negara Yahudi," kata Netanyahu pada saat itu, lapor Israel National News.

Setelah meletusnya serangan Israel ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023, dunia menyaksikan ratusan ribu kematian warga Palestina di Gaza dan kehancuran yang luar biasa.

Sejumlah negara termasuk Prancis yang sebelumnya tidak/belum mengakui negara Palestina, kini berupaya untuk mengakui negara Palestina sebagai bagian dari solusi dua negara.

Namun, Netanyahu menganggap upaya tersebut sebagai antisemit, sementara Prancis menanggapinya dengan tegas.

"Prancis tidak membutuhkan pelajaran dalam memerangi anti-Semitisme," kata Menteri Delegasi Prancis untuk Urusan Eropa Benjamin Haddad pada hari Selasa (19/8/2025).

Pernyataan tersebut menanggapi tuduhan Netanyahu bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron mengobarkan "anti-Semitisme."

"Saya ingin menyatakan dengan jelas dan tegas bahwa isu anti-Semitisme, yang meracuni masyarakat Eropa kita—dan kita telah menyaksikan peningkatan kekerasan anti-Semit sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023—tidak dapat dieksploitasi," ujar Haddad kepada stasiun televisi Prancis, BFMTV, seraya menambahkan bahwa otoritas Prancis "tidak pernah ragu untuk memerangi anti-Semitisme."

Baca juga: Dubes Prancis: Mengakui Palestina Langkah Menuju Berakhirnya Perang Gaza

Pesan Netanyahu untuk Prancis

Sebelumnya, Netanyahu mengatakan seruan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mengakui Palestina sebagai negara telah memicu "api anti-Semitisme."

"Seruan Anda untuk mengakui negara Palestina semakin menyulut api anti-Semitisme. Ini bukan diplomasi, melainkan upaya peredaan," ujar Netanyahu dalam suratnya kepada Macron. 

Netanyahu menganggap seruan Prancis untuk mengakui negara Palestina akan menguntungkan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

"Ini menguntungkan Hamas, memperkuat tekad Hamas untuk tidak membebaskan para sandera, membuat mereka yang mengancam orang Yahudi Prancis semakin berani, dan mengobarkan kebencian yang kini berkobar di jalan-jalan Anda terhadap orang Yahudi," kata Netanyahu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan