Virus Corona
Pernikahan di Maine Berujung 147 Orang Positif Corona, Penularan Sampai ke Penjara dan Panti Jompo
Maine tak lagi dinyatakan aman setelah digelarnya pernikahan pada 7 Agustus lalu. Klaser itu memicu rantai infeksi di seluruh negara bagian
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
"Satu wabah dapat dengan cepat menyebabkan beberapa wabah lagi, terutama di daerah geografis yang dekat."
Pelacak kontrak Maine menghubungkan 72 kasus terkait pernikahan dengan Penjara York County, termasuk 46 infeksi di antara narapidana.
Salah satu pegawai penjara yang dinyatakan positif adalah tamu di pesta pernikahan.
Sheriff setempat, William King, mengatakan penjaga dan narapidana di penjara tidak diharuskan memakai masker sebelum wabah.
Baca: Fenomena Tingginya Angka Perceraian di Indramayu Didominasi Masalah Ekonomi Hingga Pernikahan Dini
Baca: Total Infeksi Virus Corona di Dunia Hari Ini Lampaui 27 Juta, Arab Saudi 319.932 Kasus, Irak 256.719
Pejabat lokal juga mengaitkan pernikahan itu dengan wabah di Maplecrest Rehabilitation & Living Center di Madison, Maine.
Salah satu tamu pernikahan melakukan kontak dengan seorang anggota staf di fasilitas perawatan panti jompo, yang menyebarkan infeksi ke delapan penghuni dan tujuh staf.
Pelacak kontrak juga mencatat 10 kasus di Gereja Calvary Baptist di Sanford, Maine.
Pendeta di gereja itu, Todd Bell, meresmikan pernikahan Millinocket.
Pada khotbah tanggal 30 Agustus, Bell mengatakan orang harus memiliki kebebasan untuk memilih apakah akan memakai masker wajah.
Pernikahan di Maine melanggar hukum setempat

Pernikahan di Millinocket tersebut adalah contoh klasik penularan superspreading, di mana satu orang menginfeksi banyak orang secara luas.
Para peneliti di Hong Kong telah menyarankan bahwa acara yang lebih luas yang melibatkan pertemuan sosial indoor mungkin bertanggung jawab atas sebagian besar penularan virus corona.
Pernikahan berisiko tinggi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Tamu undangan ada kalanya sering bepergian dari luar daerah setempat, yang membawa risiko baik menularkan virus corona ke tamu lokal atau menyebarkan virus ke wilayah lain.
Sebuah studi dari ilmuwan Jepang memperkirakan bahwa kemungkinan seseorang menyebarkan virus corona di lingkungan tertutup hampir 19 kali lebih tinggi daripada di lingkungan terbuka, meski penelitian itu masih menunggu tinjauan sejawat.