Pemilihan Presiden Amerika Serikat
6 Hal yang Bisa Dilakukan Donald Trump di 2 Bulan Terakhir Jabatannya, Termasuk Menghasilkan Uang
Presiden yang akan lengser masih dapat melakukan segala macam urusan kepresidenan di masa transisi ini.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Gigih
4. Memecat orang
Poin ini sudah dimulai.
Beberapa hari lalu beberapa pejabat tinggi di Militer AS - termasuk Menteri Pertahanan - telah dipecat dan diganti dengan loyalis Trump.
Ada sejumlah alasan mengapa Trump ingin mengguncang stafnya.
Bisa jadi dia hanya membalas dendam kecil-kecilan pada orang-orang yang dia anggap bersalah padanya , dan itu daftar yang panjang.
Hal lainnya mungkin karena dia meningkatkan CV teman-temannya, memberi mereka pekerjaan tingkat tinggi selama beberapa bulan sehingga saat seorang Republikan berada di Gedung Putih, akan lebih mudah untuk membuat mereka dikonfirmasi oleh Kongres untuk pekerjaan tingkat tinggi.
Kemungkinan ketiga, dan yang paling menakutkan, adalah bahwa Trump mengisi posisi-posisi kunci dengan "yes men" dalam upaya untuk mempertahankan kekuasaan meski kalah dalam pemilihan.
Belum ada yang menyebutnya sebagai percobaan kudeta, tetapi jika Trump akan melakukan kudeta, orang pertama yang ingin ia pastikan berada di pihaknya adalah pihak militer.
5. Memberi perintah kepada militer

Trump masih menjadi Panglima Angkatan Bersenjata AS setidaknya selama 68 hari lagi.
Sekarang, diperlukan persetujuan Kongres untuk secara resmi menyatakan perang terhadap negara lain.
Namun di bawah Undang-Undang Kekuatan Perang, Presiden dapatmengerahkan pasukan untuk melakukan tindakan militer hingga 60 hari tanpa persetujuan.
Jadi secara teknis, Presiden masih bisa mengeluarkan perintah kepada militer dan berkomitmen untuk bertindak di negara lain selama beberapa bulan sebelum lengser.
Perwira militer hanya bisa megelak perintah jika mereka yakin bahwa perintah itu "ilegal" atau "tidak bermoral".
Bahkan dalam situasi itu, satu-satunya pilihan mereka adalah mundur dan membiarkan orang lain melaksanakan perintah tersebut.