Sabtu, 6 September 2025

Kim Han Sol, Keponakan Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un Dikabarkan Menghilang Setelah Bertemu CIA

Kim Han Sol, keponakan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, dikabarkan menghilang setelah bertemu badan intelijen Amerika Serikat CIA.

Editor: Adi Suhendi
KCNA VIA KNS / AFP
Tangkapan layar yang diambil dari siaran KCNA pada 10 Oktober 2020 menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara kepada peserta parade militer di alun-alun Kim Il Sung di Pyongyang. 

Dia sempat diperkenalkan dengan gerakan ‘Free Joseon’ pada 2013 dan menyatakan minatnya untuk bergabung guna mengungkap pelanggaran hak asasi manusia di Korea Utara.

Dikatakan dia sempat bertemu anggota kelompok itu di Tapei, Taiwan, dua hari setelah ayahnya terbunuh.

Di sana ia diklaim telah naik pesawat untuk mencari suaka di Amsterdam, Belanda.

Namun, Han Sol sebenarnya tidak pernah tiba di Amsterdam.

Dua agen CIA mencegatnya di Tapei dan kemudian membawanya ke dalam tempat persembunyian untuk memastikan perlindungan dan keselamatan diri keponakan Kim Jong Un.

Penampilan terakhir Han Sol di depan publik adalah dalam video yang dirilis Free Joseon beberapa minggu setelah kematian ayahnya.

Dalam video berdurasi 40 detik itu, dia berkata: "Nama saya Kim Han Sol, dari Korea Utara, bagian dari keluarga Kim. Ini pasporku.”

"Ayahku telah dibunuh beberapa hari yang lalu. Saat ini aku bersama ibu dan adikku," ucapnya saat itu.

Hong menggambarkan ibu Han Sol sebagai wanita paruh baya yang cantik dengan celana jeans, sementara adik perempuannya fasih berbahasa Inggris dan mengingatkannya pada seorang remaja Amerika.

Dia juga mengklaim bahwa keponakan Kim Jong Un itu suka berbicara tentang pergi memancing dengan kakeknya.

Aktivis itu berasumsi bahwa Han Sol berembunyi dan mencari suaka di negara lain.

Akan tetapi Hong mengatakan kelompoknya telah membuat kesalahan menyerahkannya kepada CIA.

Ayah Han Sol meninggal setelah diserang dengan racun saraf VX saat dia berjalan di Kuala Lumpur International Aiport.

Setidaknya empat tersangka warga Korea Utara melarikan diri dari negara itu dan dapat mencapai Pyongyang tanpa pernah ditangkap.

Dua perempuan didakwa dengan kasus pembunuhan - tetapi mengklaim mereka telah direkrut sebagai bagian dari program prank TV.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan