ART di Singapura Stres Dipaksa Majikan Tidur dengan Kakek 104 Tahun, Tak Boleh Menolak Seranjang
ART warga negara Myanmar itu dipekerjakan untuk merawat seorang pria berusia 104 tahun dan istrinya yang berusia 92 tahun sejak Desember 2019.
Editor:
Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sebuah keluarga Singapura diperiksa setelah diduga melakukan kekerasan pada asisten rumah tangga (ART) sehingga membuat ART berusia 25 tahun mengalami gangguan mental.
Menurut Lianhe Wanbao via World of Buzz, ART warga negara Myanmar itu dipekerjakan untuk merawat seorang pria berusia 104 tahun dan istrinya yang berusia 92 tahun sejak Desember 2019.
Beberapa tanggung jawabnya termasuk berbagi tempat tidur dengan pria tersebut dan bangun setiap 30 menit setiap malam untuk membantu pria itu ke toilet.
Pada awal November, sang ART tiba-tiba menangis karena stres saat mengajak majikannya berjalan-jalan.
Putra pasangan itu yang berusia 65 tahun mengatakan dia menangis dan menolak untuk pulang.
Setelah itu, keluarga menelepon polisi karena mereka takut dia akan melukai dirinya sendiri.
Baca juga: Fakta-Fakta ART di Bandung Diamankan Usai Curi Jam Tangan Mewah Milik Majikan Senilai Rp 1 Miliar
Baca juga: ART di Bali Ditemukan Tewas di Kamar Mandi, dari Kepala Mengeluarkan Banyak Darah
Pelayan itu mengatakan kepada Chinese Daily bahwa beberapa bulan setelah dia mulai bekerja untuk keluarga, lelaki tua itu dirawat di rumah sakit.
Dia mengklaim bahwa setelah kekek itu dipulangkan, keluarga memaksanya untuk tidur di ranjang yang sama dengan pria tua itu.
Sebab, mereka ingin memastikan bahwa dia tidak jatuh dari tempat tidur dan bahwa akan lebih nyaman untuk merawatnya.
"Saya keberatan, tetapi mereka mengatakan kepada saya bahwa saya tidak bisa mengatakan tidak," katanya.
Dia menambahkan bahwa dia akan dimarahi oleh cucu majikannya yang berusia 33 tahun itu setiap kali lelaki tua itu tidak mau berolahraga atau makan terlalu lambat atau mengalami kesulitan di toilet.
Hal itu membuatnya sangat stres.
Sebelumnya, ia dilarang mendapatkan perawatan medis karena mengalami pendarahan telinga dan demam tinggi.
Majikannya juga diduga melarang dia mengakses gaji bulanannya.
Baca juga: Sakit Perut hingga Putuskan Minum Obat Lambung, ART di Bogor Lahirkan Bayinya Sendirian di Toilet
Baca juga: Bu Guru Ngaji Ternyata Dibunuh Suami ART, Tidak Ada Rudapaksa Namun Jasad Ditemukan Tanpa Busana
Terlepas dari tuduhan tersebut, keluarga tersebut membantah klaim itu dan mengatakan bahwa pria berusia 104 tahun itu pergi ke toilet setiap dua jam, bukan setiap 30 menit.