Sabtu, 6 September 2025

Virus Corona

Dokter di Amerika Alami Reaksi Alergi Hebat setelah Terima Suntikan Vaksin Moderna

Seorang dokter di Boston mengalami reaksi alergi yang parah setelah menerima vaksin virus corona Moderna

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Joseph Prezioso / AFP
Perawat Lucia Gleason menyiapkan jarum suntik dengan vaksin Moderna di Pusat Kesehatan Lingkungan Boston Timur (EBNHC) di Boston, Massachusetts pada 24 Desember 2020. EBNHC baru-baru ini menerima 1.400 dosis Vaksin Moderna Covid-19, cukup untuk memvaksinasi seluruh staf mereka dan telah memulai proses untuk melakukannya. 

Sementara para peneliti Pfizer memastikan vaksinnya akan dibuat nirlaba selama pandemi terus berlanjut.

Dr Zoltan Kis, rekan peneliti di Future Vaccine Manufacturing Hub, Imperial College London, mengatakan jumlah mRNA vaksin Moderna yang lebih tinggi per dosis (100 mikrogram) dibandingkan Pfizer (30 mikrogram).

Karena itu, Pfizer dapat diproduksi dalam jumlah yang lebih tinggi dan dengan biaya yang lebih rendah.

Dia menambahkan, masalah pengangkutan Pfizer dapat menjadi kekurangan, yang harus disimpan dalam suhu yang lebih jauh lebih rendah daripada Moderna.

"Oleh karena itu, setelah disetujui oleh regulator, vaksin COVID-19 Moderna dapat didistribusikan secara substansial lebih mudah dan dengan biaya lebih rendah dibandingkan dengan vaksin BioNTech/Pfizer," katanya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan