Virus Corona
Antisipasi Covid-19 dan Kekurangan Tenaga Kerja, Restoran Keluarga di Jepang Memanfaatkan Robot
Restoran keluarga di Jepang kini mulai menggunakan robot untuk melayani tamunya sejak September 2020. Salah satunya adalah Denny's.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Restoran keluarga di Jepang kini mulai menggunakan robot untuk melayani tamunya sejak September 2020. Salah satunya adalah Denny's.
"Kita mulai pakai robot sejak September lalu untuk antisipasi corona dan kekurangan tenaga kerja," papar Kaneko, seorang staf Denny's kepada Tribunnews.com, Sabtu (26/12/2020).
Menurutnya, robot tersebut disewa dari kelompok usaha Softbank.
Softbank Robotics adalah perusahaan kelompok usaha Softbank yang bergerak di bidang robot secara otonom dan telah menyebarkan robotnya ke beberapa restoran keluarga di Jepang, kontrak sewa sejak September 2020.
"Servi" adalah robot yang secara mandiri melakukan perjalanan dan membawa makanan saat tamu memilih meja untuk disajikan dan memberitahukannya saat tiba di meja.

Robot ini dapat bergerak sambil mendeteksi dan menghindari rintangan seperti orang dan benda.
Gerakan yang tenang, ketepatan pengenalan rintangan dan orang-orang tinggi, dan penyajian dapat dilakukan dengan cepat dan stabil.
Biaya sewa adalah 99.800 yen (tidak termasuk pajak) per bulan untuk paket 3 tahun. Ini termasuk biaya perawatan dan perbaikan.
Selain kepada Denny's, juga kepada Tonden, Yakiniku Kingu, Tokyo Pepper Parlour, dan sebagainya telah mulai menggunakan robot tersebut.
Jumlah toko makanan/restoran dalam rantai besar tidak bergerak secara signifikan sebesar 1 sampai 2 persen.
Baca juga: BREAKING NEWS: Semua Warga Asing Dilarang Masuk Jepang Mulai 28 Desember 2020
Tetapi jumlah kedai minuman dan restoran keluarga, yang dilaporkan paling parah, turun 4 hingga 5 persen.
Secara khusus, jumlah bar telah mengalami tren penurunan drastis sejak sekitar tahun 2018, dan tren ini terdorong karena munculnya virus corona baru.
Bisnis restoran keluarga dikatakan seketat pub. Hingga Desember 2019, ternyata menurun, dan terus meningkat sejak Juni 2020.
Berdasarkan data per Agustus 2008, jumlah gerai telah turun ke level sebelum Juni 2018, dan dapat dikatakan penurunan permintaan mempengaruhi kinerja bisnis akibat kejenuhan pasar dan perubahan orientasi pelanggan.
Kini semakin menurun lagi akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: 15 Masinis Terinfeksi Covid-19, KA Bawah Tanah di Toei Oedo Jepang Hanya Beroperasi 70 Persen
Oleh karena itu, perusahaan mulai mencari format bisnis seperti take-out dan delivery yang dapat meningkatkan jumlah pelanggan sekaligus mengurangi area toko dan jumlah staf layanan agar kembali ke hitam.
Salah satunya adalah "Shinjuku Gyoen", toko khusus pengiriman ke rumah dan dibawa pulang yang dibuka pada bulan Oktober 2020 oleh jaringan restoran keluarga "Denny's" yang dioperasikan oleh Seven & i Food Systems.
Denny's akan mendukung layanan pengiriman seperti Epark, UberEATS, dan aula pengiriman, tetapi selain itu, akan mengembangkan permintaan untuk makan siang dan toko makanan di toko-toko baru dengan mengkhususkan diri pada makanan untuk dibawa pulang.
Toko Shinjuku Gyoen terletak di tengah-tengah kawasan perkantoran dan perumahan di sekitarnya, dan selain permintaan makan siang, permintaan telework dan makanan rumah juga jadi targetnya.

Selain itu, Saizeriya, yang relatif enggan untuk mengirim dan mengambil, akan mendirikan toko kecil di Tokyo dengan luas toko sekitar 60 persen dari ukuran konvensional pada April mendatang.
First Kitchen Fast Food juga telah mendirikan toko khusus pengiriman "First Kitchen Zero" di Kagurazaka, Tokyo, yang bertujuan untuk mengembangkan permintaan di daerah yang relatif padat penduduk sambil mengurangi biaya seperti biaya penyewa dan biaya tenaga kerja.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com