Reaksi Pemimpin Dunia Atas Rusuh Tolak Pengesahan Hasil Pilpres di Gedung Capitol
Para pemimpin dunia menyebut tindakan rusuh pendukung Trump di Gedung Capitol AS sebagai aib dan serangan terhadap demokrasi. Mereka…
Para pemimpin dunia pada Rabu (06/01) menyatakan terkejut dan prihatin atas tindakan kerusuhan yang ditimbulkan oleh massa pendukung Presiden Donald Trump yang menyerbu masuk ke Gedung Capitol Amerika Serikat (AS) untuk membatalkan pengesahan kemenangan hasil pilpres AS.
Jerman
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan insiden kerusuhan di Gedung Capitol merupakan penghinaan terhadap demokrasi.
"Musuh-musuh demokrasi akan bersukacita atas insiden tak terbayangkan dari #WashingtonDC," cuit Mass di Twitternya. "Kata-kata menghasut berubah menjadi tindakan kekerasan - di tangga Reichstag (gedung parlemen Jerman), dan sekarang di #Capitol. Penghinaan terhadap institusi demokrasi memiliki efek yang menghancurkan."
"Trump dan pendukungnya harusnya menerima keputusan pemilih Amerika dan berhenti menginjak-injak demokrasi," tambah Maas.
Inggris
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam twitnya menggambarkan insiden kerusuhan di Gedung Capitol sebagai "aib". Johnson menambahkan bahwa Amerika Serikat adalah penjunjung demokrasi di seluruh dunia dan maka dari itu demokrasi sangat "penting", sehingga harus ada transfer kekuasaan secara damai.
Sementara, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menambahkan dalam twitnya: "AS sangat menjunjung dengan demokrasi, dan tidak ada pembenaran atas upaya kekerasan untuk menggagalkan transisi kekuasaan yang sah dan tepat."
Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron menanggapi insiden kerusuhan di Gedung Capitol dengan mengatakan bahwa dia percaya pada kekuatan demokrasi di AS.
"Apa yang terjadi di Washington bukanlah (representasi) orang Amerika," kata Macron dalam pidato video singkat yang diposting di Twitter.
Macron berbicara dalam bahasa Inggris dan Prancis di video yang diunggah di Twitter-nya. Macron menuliskan tagar "#WeAreOne".
"Saya hanya ingin mengungkapkan persahabatan dan keyakinan kami terhadap Amerika Serikat. Apa yang terjadi hari ini di Washington DC bukanlah (representasi) orang Amerika, saya yakin. Kami percaya pada kekuatan demokrasi kami. Kami percaya pada kekuatan demokrasi Amerika," kata Macron, berbicara dalam bahasa Inggris.
Uni Eropa
"Di mata dunia, demokrasi Amerika malam ini tampak terkepung," cuit kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.
Borrell menyebut tindakan tersebut sebagai "serangan terhadap demokrasi AS, institusi dan aturan hukum." Dia juga menambahkan: "Ini bukan Amerika. Hasil pemilu 3 November harus dihormati sepenuhnya."
Para pemimpin Uni Eropa seperti Ursula von der Leyen dan Charles Michel juga mencuit di Twitter untuk mengutuk kerusuhan tersebut, sambil mendesak transformasi kekuasaan secara damai.
Kanada
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan negaranya "sangat terganggu dan sedih" atas insiden kekerasan di Washington.