Kamis, 28 Agustus 2025

Reaksi Pemimpin Dunia Soal Rusuh di Capitol AS, Jerman: Trump Harus Berhenti Injak-injak Demokrasi

Massa pendukung Presiden Donald Trump menyerbu masuk ke Gedung Capitol Amerika Serikat (AS), untuk membatalkan pengesahan kemenangan hasil pilpres AS

Stringer / Sputnik / Sputnik melalui AFP
Petugas polisi berjaga-jaga saat pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Capitol AS saat rapat umum untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilihan presiden AS 2020 oleh Kongres AS di Capitol Hill, di Washington, Amerika Serikat. 

TRIBUNNEWS.COM - Para pemimpin dunia pada Rabu (06/1/2021) menyatakan terkejut dan prihatin atas tindakan kerusuhan yang ditimbulkan oleh massa pendukung Presiden Donald Trump, yang menyerbu masuk ke Gedung Capitol Amerika Serikat (AS), untuk membatalkan pengesahan kemenangan hasil pilpres AS.

Aksi ini memicu kekacauan dan kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya di jantung demokrasi Amerika dan tuduhan bahwa presiden tersebut mencoba melakukan kudeta.

Petugas polisi pun berjaga-jaga saat pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Capitol AS.

Hal tersebut memancing tanggapan dari pemimpin di berbagai negara.

Baca juga: FOTO-FOTO Situasi Capitol AS, Massa Bentrok dengan Polisi Anti Huru Hara di Luar Gedung

Baca juga: Sosok Ashli Babbitt, Pendukung Fanatik Trump yang Ditembak Mati Aparat Saat Demo di Capitol Hill

Pendukung Presiden AS Donald Trump terlihat dari balik perancah saat mereka berkumpul di luar Rotunda Capitol AS pada 6 Januari 2021, di Washington, DC. Demonstran melanggar keamanan dan memasuki Capitol saat Kongres memperdebatkan Sertifikasi Suara Pemilihan presiden 2020.
Pendukung Presiden AS Donald Trump terlihat dari balik perancah saat mereka berkumpul di luar Rotunda Capitol AS pada 6 Januari 2021, di Washington, DC. Demonstran melanggar keamanan dan memasuki Capitol saat Kongres memperdebatkan Sertifikasi Suara Pemilihan presiden 2020. (Olivier DOULIERY / AFP)

Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini Tribunnews rangkum beberapa reaksi para pemimpin dunia atas insiden kerusuhan di Capitol AS pada Rabu (6/1/2021):

Jerman

Dilansir Tribunnews dari BBC, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan insiden kerusuhan di Gedung Capitol merupakan penghinaan terhadap demokrasi.

"Musuh-musuh demokrasi akan bersukacita atas insiden tak terbayangkan dari #WashingtonDC," cuit Mass di Twitternya.

"Kata-kata menghasut berubah menjadi tindakan kekerasan -di tangga Reichstag (Gedung Parlemen Jerman) dan sekarang di #Capitol. Penghinaan terhadap institusi demokrasi memiliki efek yang menghancurkan."

"Trump dan pendukungnya harusnya menerima keputusan pemilih Amerika dan berhenti menginjak-injak demokrasi," tambah Maas.

Heiko Maas
Heiko Maas (SPD), Menteri Luar Negeri, mengenakan pelindung mulut-hidung pada akhir konferensi pers tentang pertemuan virtual informal para menteri luar negeri negara-negara anggota perjanjian nuklir Wina - JCPoA.

Inggris

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam twitnya menggambarkan insiden kerusuhan di Gedung Capitol sebagai "aib".

Mengutip wspa.com, Johnson menambahkan bahwa Amerika Serikat adalah penjunjung demokrasi di seluruh dunia dan maka dari itu demokrasi sangat "penting", sehingga harus ada transfer kekuasaan secara damai.

Sementara, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab memberikan tanggapannya lewat unggahan Twitter.

"AS sangat menjunjung dengan demokrasi, dan tidak ada pembenaran atas upaya kekerasan untuk menggagalkan transisi kekuasaan yang sah dan tepat," tulisnya.

Perdana Menteri Boris Johnson (tengah) tiba untuk mengambil bagian dalam Konferensi Reformasi Ukraina internasional kedua pada 27 Juni 2018 di pusat konferensi Eigtveds Pakhus di Kopenhagen, Denmark.
Perdana Menteri Boris Johnson (tengah) tiba untuk mengambil bagian dalam Konferensi Reformasi Ukraina internasional kedua pada 27 Juni 2018 di pusat konferensi Eigtveds Pakhus di Kopenhagen, Denmark. (Martin Sylvest/Ritzau Scanpix/AFP)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan