Media Lokal China Diminta Sensor Pemberitaan soal Alibaba, Ada Apa?
Pemerintah China meminta para media lokal untuk menyensor pemberitaan soal dugaan persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan Alibaba Group.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG - Pemerintah China meminta para media lokal untuk menyensor pemberitaan soal dugaan persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan Alibaba Group.
Hal tersebut telah menjadi isu yang sensitif buat politik nasional CIna.
Melansir Bloomberg, Jumat (8/1) Badan Propaganda China sejak akhir tahun lalu telah meminta sejumlah media buat menggunakan pernyataan resmi terkait penyelidikan Alibaba, sekaligus melarang untuk memberikan analisis panjang.
Baca juga: Tak Terlihat Sejak Oktober Usai Kritik Pemerintah, Jack Ma Sembunyi atau Sudah Tinggalkan China?
Konglomerasi Alibaba jadi bidikan tama setelah kampanye pemerintah tren monopolistik industri teknologi.
Ini turut mempengaruhi aksi lini bisnis pembayaran digital Alibaba yaitu Ant Group dalam menyiapkan penawaran umum senilai US$ 35 miliar. Aksi IPO Ant juga jadi salah satu pemicu digelarnya investigasi.
Adapun Bos Alibaba Jack Ma disebut sumber Bloomberg juga telah diminta oleh pemerintah untuk tak meninggalkan China.
Baca juga: 2 Anggota Tim WHO yang Dikirim untuk Selidiki Asal-usul Virus Corona Ditolak Masuk China
Sementara sejumlah pos daring berspekulasi bahwa keberadaan Ma juga turut disensor pemerintah.
Adapun sebagai bagian pemblokiran sejumlah situs global seperti Google, Facebook, dan Twitter, otoritas di BEijing kini juga makin mengetatkan akses pemberitaan kepada media lokal yang dinilai sensitif.
Selama pandemi, platform sosial media memang kerap jadi saluran mengkritik pemerintahan, sementara informasi soal protes di Hong Kong bahkan telah dihapus dari jagat internet Cina.
Adapun platform media yang didukung Alibaba juga telah menerbitkan editorial yang memperingatkan hukuman berlebihan terhadapnya dilakukan untuk menghentikan telah membuat penghentian operasi selama sebulan.
Di sisi lain, kekayaan Jack Ma tercatat terus merosot sampai US$ 11 miliar sejak Oktober saat pemerintah mulai megintervensi bisnisnya. Atas hal tersebut, predikat Ma sebagai orang paling tajir di Asia pun merosot, kini nilai kekayaan bersihnya menjadi US$ 50,9 miliar.
Sementara itu dalam beberapa minggu terakhir sejumlah raksasa teknologi asal Cina juga telah kehilangan banyak uang di pasar. Saha Tencent Holdings misalnya merosot sampai 15% sejak awal November lalu. Kemudian Meituan juga merosot hampir seperlima dari harga tertingginya bulan alu. Adapun Obligasi Alibaba di Amerika juga mencatat penurunan harga sampai 25% sejak akhir Oktober.
“Ada tren yang menunjukkan bahwa raksasa teknologi Cina kini memang tengah dipantau otoritas. Regulasi anti monopoli, dan persaingan usaha adalah salah satu pemicunya,” ujar Bruce Pang, Head of Macro and Strategy Resecarch China Renaissance Securities.
Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: China minta media lokal sensor pemberitaan soal Alibaba, ada apa?
Sumber: Kontan
Alibaba
Jack Ma menghilang
Media China Diminta Sensor Pemberitaan soal Alibab
Jack Ma mengkritik pemerintah Tiongkok
Spekulasi Miliarder China Jack Ma Menghilang
Fokus Optimasi Bisnis, Ant Group Bantah Akan IPO dalam Waktu Dekat |
![]() |
---|
Jack Ma Terlihat Berada di Thailand di Tengah Rencananya Melepaskan Ant Group |
![]() |
---|
Kendali Pendiri Alibaba Jack Ma dari Sektor Bisnis Mulai 'Dikikis' |
![]() |
---|
Fantastis, Alibaba Merugi Rp 45 Triliun Gara-gara Lockdown Covid-19 di China |
![]() |
---|
Percepat Transformasi Digital Industri Keuangan, CMI Kolaborasi dengan Alibaba Cloud |
![]() |
---|