Selasa, 26 Agustus 2025

Rusuh di Amerika Serikat

Pasca Rusuh Capitol AS: Pria yang Bawa Bendera Konfederasi Amerika Ditangkap

Satu di antara dua pria dari Delaware, yang foto beserta videonya viral memegang bendera Konfederasi selama kerusuhan di Capitol AS Rabu kemarin.

SAUL LOEB/AFP
Seorang pendukung Presiden AS Donald Trump membawa bendera Konfederasi saat ia melakukan protes di Capitol Rotunda AS pada 6 Januari 2021, di Washington, DC. Demonstran melanggar keamanan dan memasuki Capitol saat Kongres memperdebatkan Sertifikasi Suara Pemilihan presiden 2020. 

Sekilas tentang Konfederasi Amerika

Konfederasi Amerika atau Confederate States of America disingkat CSA merupakan negara yang berdiri di Amerika Serikat Selatan selama Perang Saudara Amerika.

Mengutip wikipedia.org, negara ini didirikan pada 1861, ketika negara bagian South Carolina, Mississippi, Florida, Alabama, Georgia, Louisiana, dan Texas meninggalkan Amerika Serikat untuk membentuk pemerintahan sendiri.

Belakangan Virginia, Arkansas, Tennessee, dan North Carolina bergabung dengan mereka.

Pemerintahannya menyerupai seperti di Amerika Serikat, begitupun konstitusinya.

Pemerintahan AS (juga dikenal sebagai Union) tak bisa membiarkan negara ini berdiri sehingga kedua negara inipun berperang.

Perang ini dikenal sebagai Perang Saudara Amerika, dan berlangsung antara tahun 1861-1865.

Ketika perang berakhir pada tahun 1865, AS mendapatkan kendali lagi atas negara selatan, dan Negara Konfederasi Amerika jatuh.

Walaupun begitu, sejumlah orang meragukan apakah Konfederasi benar-benar sebuah negara.

Baca juga: Trump Sebut Pendukungnya yang Serbu Capitol sebagai Perusuh: Harusnya Hormati Tradisi dan Sejarah

Ilustrasi Massa Pro-Trump di Capitol AS pada Rabu (6/1/2021). Terbaru, Pasca Rusuh Capitol AS: Pria Bawa Bendera Konfeferasi Amerika Ditangkap
Ilustrasi Massa Pro-Trump di Capitol AS pada Rabu (6/1/2021). Terbaru, Pasca Rusuh Capitol AS: Pria Bawa Bendera Konfeferasi Amerika Ditangkap (AFP/Joseph Prezioso)

Otoritas Selidiki Lebih dari 170 Orang

Masih dilansir dari CBS News, otoritas federal AS saat ini tengah menyelidiki lebih dari 170 orang.

Lebih dari 30 di antaranya sekarang menghadapi dakwaan federal, terkait penyerangan Capitol AS yang menewaskan lima orang.

Ratusan dakwaan lagi kemungkinan akan dilaporkan, setelah penyelidik federal selesai menyisir video yang viral di media sosial dan mengidentifikasi serta menangkap tersangka di seluruh negeri.

Mereka yang telah didakwa menghadapi berbagai tuduhan termasuk masuk secara tidak sah, perilaku tidak tertib, pencurian, penyerangan dan pelanggaran senjata.

Penjabat Jaksa Wilayah AS untuk District of Columbia Michael Sherwin mengatakan Selasa (12/1/2021) bahwa sebuah tim jaksa federal senior sedang menyelidiki tuduhan yang lebih serius, termasuk penghasutan dan konspirasi terkait dengan tindakan "paling keji" di Capitol.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan