Senin, 1 September 2025

2 Minggu Terakhir, 100 Perusahaan Jepang Bangkrut

Dalam 2 minggu terakhir ternyata 100 perusahaan Jepang mengalami kebangkrutan dan setahun terakhir ini 1000 perusahaan Jepang bangkrut akibat Corona.

Editor: Johnson Simanjuntak
 Foto Richard Susilo
Pemandangan daerah Shinjuku Tokyo dari udara dengan bangunan tinggi perkantoran di berbagai tempat 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Dalam 2 minggu terakhir ternyata 100 perusahaan Jepang mengalami kebangkrutan dan setahun terakhir ini 1000 perusahaan Jepang bangkrut akibat Corona.

 "Total perusahaan yang bangkrut akibat pengaruh virus corona baru mencapai 1.000 sejak Februari tahun lalu. Terlihat bahwa kecepatannya meningkat dan dalam 2 minggu terakhir hingga 5 Februari ini tercatat 100 perusahaan mengalami kebangkrutan," papar sumber Tribunnews.com di Teikoku Data Bank.

Perusahaan yang bangkrut akibat dampak virus corona baru dan perusahaan yang menghentikan bisnisnya dan mulai mempersiapkan restrukturisasi hukum, total kumulatif sejak Februari tahun lalu, termasuk pemilik tunggal, telah mencapai 1.000 perusahaan.

Total utang berjumlah lebih dari 382,5 miliar yen. Berdasarkan industri :

▽ "Restoran" adalah yang terbanyak dengan 159 perusahaan,  

▽ 85 perusahaan "Konstruksi / konstruksi",

▽ 78 "hotel dan penginapan",

▽ Ada 56 "pengecer pakaian".

Apabila dikategorikan menurut prefektur:

▽ Tokyo memiliki 242 perusahaan,

▽ 99 perusahaan di prefektur Osaka,

▽ Ada 60 perusahaan di prefektur Kanagawa yang bangkrut.

Hingga saat ini, sekitar dua minggu  saja  jumlah kebangkrutan terkait virus corona baru meningkat 100 perusahaan.

Tetapi terlihat kecepatannya meningkat dari 900 menjadi 1000 perusahaan (naik 100 perusahaan) dalam 18 hari.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan