Aktivis Anti-Hizbullah dari Lebanon Ditemukan Tewas di Dalam Mobilnya
Lokman Slim, aktivis Lebanon terkemuka yang dikenal sebagai anti-Hizbullah ditemukan tewas di dalam mobilnya, Rabu (3/2/2021).
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Lokman Slim, aktivis Lebanon terkemuka yang dikenal sebagai anti-Hizbullah ditemukan tewas di dalam mobilnya.
Kabar ini disampaikan oleh pejabat keamanan kepada media lokal pada Kamis (4/2/2021).
Keluarga tak mendengar kabar dari Lokman Slim sejak dia mengendarai mobilnya pada Rabu malam (3/2/2021) untuk kembali ke Beirut.
"Dia ditemukan tewas di dalam mobilnya, terkena peluru di kepala," kata pejabat yang tak ingin menyebutkan namanya kepada AFP, Kamis (4/2/2021).
Narasumber dari pejabat keamanan mengatakan kepada Al Jazeera bahwa saat ini penyelidikan tengah dilakukan.
Baca juga: UNICEF: 70 Anak Terluka dalam Aksi Protes di Lebanon
Baca juga: Lebanon: 10 Orang Dilaporkan Terluka dalam Ledakan Gudang Gas di Dekat Perbatasan Suriah

Mengutip Al Jazeera, tampaknya, Lokman Slim ditembak dua kali di kepala.
Kantor berita negara melaporkan bahwa jenazah Lokman Slim dibawa ke Rumah Sakit Pemerindah Saida.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, terungkap bahwa Lokman Slim ditembak empat kali di kepala dan sekali di punggung.
Saudari Lokman Slim menuturkan, sebelum kematiannya dikonfirmasi, keluarga menduga kepergiannya pasti terkait dengan oponinya.
"Dia memiliki sikap politik, ada alasan apa lagi dia diculik?," ucap Rasha al-Ameer kepada AFP.
Baca juga: Universitas Top di Lebanon Naikkan Biaya Kuliah 160 Persen, Ini Alasannya

Intelektual Lebanon
Lokman Slim dikenal sebagai satu di antara intelektual Lebanon yang paling terkemuka.
Pada 2005 lalu, kejadian serupa juga menimpa Samir Kassir.
Sebagai jurnalis, analis politik dan aktivis yang dikenal sebagai satu di antara suara Syiah terkemuka yang mengkritik Hizbullah, Lokman Slim kerap mendapat serangan dari kelompok tersebut.
Lokman Slim sering dikritik oleh para pendukung Hizbullah karena dimanfaatkan oleh Amerika Serikat.
Slim mendirikan Umam Documentation and Research pada 2005, sebuah organisasi nirlaba yang terutama mencakup arsip sejarah yang luas dan ruang budaya dan pameran dan organisasi sipil Hayya Binna (Let's Go).
Aktivis intelektual sekuler dan pro-demokrasi itu juga membuat beberapa film dokumenter bersama istrinya Monika Borgmann, yang sempat membunyikan alarm di media sosial ketika suaminya hilang.
Baca juga: Pemimpin Hizbullah Lebanon Sindir Donald Trump Alami Kekalahan Memalukan dalam Pilpres AS 2020

Kejahatan yang Mengerikan
Menyoal kematian Lokman Slim, Menteri Dalam Negeri Mohammed Fahmi dilaporkan media lokal menyebut pembunuhan Loman Slim sebagai "kejahatan yang mengerikan".
Gerakan Masa Depan, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Saad Hariri, mengutuk pembunuhan tersebut.
"Kami memperingatkan risiko kembali ke serangkaian pembunuhan dan menargetkan aktivis," katanya dalam sebuah pernyataan.
Bassem Sabeh, mantan anggota Syiah Parlemen dan kritikus Hizbullah, mengatakan pembunuhan Slim adalah "pesan langsung kepada semua aktivis, penulis dan politisi dari komunitas Syiah, yang memobilisasi dan mengekspresikan ide-ide mereka di luar orbit politik Hizbullah".
Jurnalis veteran Diana Moukalled mengatakan pembunuhan Slim adalah konsekuensi dari blak-blakannya dan Lokman telah menjadi sasaran "ancaman langsung" dan kampanye kotor oleh media yang berafiliasi dan bersekutu dengan Hizbullah dalam beberapa tahun terakhir.
"Dia sangat kuat dalam keyakinannya, dan pekerjaannya adalah elektrik, bukan hanya tentang Hizbullah," kata Moukalled kepada Al Jazeera, merujuk pada karyanya tentang budaya dan masalah hak asasi manusia dengan Umam.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)