Senin, 18 Agustus 2025

Impeachment Donald Trump

Jelang Sidang Pemakzulan Donald Trump, Ini 6 Hal yang Perlu Diketahui

Jelang sidang pemakzulan kedua Donald Trump, inilah hal-hal yang perlu diketahui, termasuk pasal tuduhan hingga kemungkinan hukuman.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Kolase Foto: Twitter @SenSchumer dan Instagram @realdonaldtrump
Sidang Pemakzulan Donald Trump 2020. Jelang sidang pemakzulan kedua Donald Trump, inilah hal-hal yang perlu diketahui, termasuk pasal tuduhan hingga kemungkinan hukuman. 

Akankah Trump dinyatakan bersalah?

Presiden AS Donald Trump memegang surat kabar yang menampilkan tajuk
Presiden AS Donald Trump memegang surat kabar yang menampilkan tajuk "Dibebaskan" saat ia tiba untuk berbicara di National Prayer Breakfast tahunan ke-68 pada 6 Februari 2020 di Washington, DC. (Nicholas Kamm / AFP)

Sebelumnya, sepertinya tidak mungkin.

Sidang pemakzulan membutuhkan mayoritas dua pertiga sura senat untuk menjatuhkan hukuman.

Jika setiap senator memberikan suara, maka setidaknya 17 Republik perlu memberikan suara menentang mantan presiden mereka untuk mencapai ambang batas 67 suara yang disyaratkan.

Sebanyak 45 senator telah mendukung mosi yang diajukan oleh Senator Kentucky Rand Paul bahwa sidang itu sendiri tidak konstitusional dan menentang diadakannya persidangan.

Ini akan menjadi lompatan yang cukup besar bagi mereka dalam waktu beberapa minggu untuk beralih dari 'mengatakan persidangan tidak boleh dilakukan', menjadi 'menentukan Trump bersalah.'

Bagi banyak senator Republik, perhitungannya bersifat politis.

Perwakilan DPR yang memilih untuk mendakwa Trump, seperti Liz Cheney dari Partai Republik, telah menghadapi protes dan kecaman dari partai Republik negara bagian mereka atas kegagalan mereka untuk mendukung Trump, yang masih memiliki dukungan kuat meskipun kalah dalam Pilpres lalu.

Akankah pemakzulan kedua Trump menghalanginya untuk mencalonkan diri lagi sebagai pilpres di tahun 2024?

Belum tentu.

Jika Trump terbukti bersalah, tidak ada hukuman langsung, karena dia tidak lagi menjabat.

Namun senat bisa saja, dengan suara mayoritas sederhana, melarang Trump memegang jabatan federal di masa depan.

Dengan Senat terbagi 50-50, dan wakil presiden, Kamala Harris, berperan sebagai tie breaker, "hukuman" itu bisa lolos dengan mudah.

Ada argumen konstitusional yang bisa didapat bahwa Senat yang dikendalikan Demokrat mungkin akan mencoba melakukan ini bahkan jika Trump dinyatakan tidak bersalah.

Mereka akan menerapkan pasal tiga dari amandemen ke-14 pasca-perang saudara terhadap konstitusi AS.

Isi pasal itu yaitu melarang siapa pun yang telah "terlibat dalam pemberontakan atau kerusuhan" terhadap AS dari memegang jabatan federal.

Namun, kemungkinan besar akan menjadi subjek sengketa hukum yang signifikan jika hal itu dilakukan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan