Kamis, 4 September 2025

Virus Corona

AS Minta China 'Buka-bukaan' Soal Data Investigasi WHO Terkait Covid-19

Laporan menunjukkan bahwa pemerintah China tidak kooperatif dalam merilis data lengkap.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Hector RETAMAL / AFP
Anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul virus corona COVID-19 pergi setelah mengunjungi pusat komunitas Jiangxinyuan di Wuhan di provinsi Hubei tengah China pada 4 Februari 2021. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mendesak China merilis semua datanya yang relevan terkait asal usul virus corona (Covid-19).

Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan pihaknya sangat prihatin saat mengetahui temuan awal yang dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (14/2/2021), AS di bawah pemerintahan Biden, diketahui telah kembali bergabung dengan WHO.

"Kami memiliki keprihatinan mendalam terkait komunikasi antara WHO dan China mengenai temuan awal penyelidikan Covid-19 serta pertanyaan tentang proses yang dilewati untuk menjangkau (data di negara itu)," kata Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan dalam pernyataan yang disampaikan pada Sabtu kemarin.

Sullivan menyerukan agar dilakukannya 'laporan independen' yang bebas dari intervensi pemerintah China.

Kasus Covid-19 kali pertama dilaporkan berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Lokasi ini secara luas diyakini sebagai titik nol penyebaran virus tersebut pada Desember 2019.

WHO kemudian memulai penyelidikan di kota itu pada awal 2021 dan memuji China terkait tanggapannya terhadap pandemi ini.

Namun ternyata, laporan menunjukkan bahwa pemerintah China tidak kooperatif dalam merilis data lengkap.

Sebelumnya, mantan Presiden AS Donald Trump sering menyebut Covid-19 sebagai 'virus China'.

Ia juga menarik dukungan AS terhadap WHO setelah menuduh organisasi global itu secara sengaja menutupi informasi mengenai keterkaitan China dengan pandemi ini.

Namun saat Biden mengambil alih kekuasaan dari tangan Trump, ia membalikkan keputusan dengan mengembalikan posisi AS terhadap WHO.

Baca juga: Awal Mula Virus Covid-19 di Wuhan Disebut dari Kepala Babi Impor Asal Amerika Utara

Baca juga: Beberapa Warga Wuhan Masih Marah Terhadap Pemerintah Soal Covid-19, Sebagian Memilih Bungkam

Sementara Sullivan menekankan bahwa China harus turut berpartisipasi dan transparan dalam mengungkap data, agar virus semacam ini tidak kembali muncul di masa depan.

"Semua negara termasuk China, perlu berpartisipasi dalam proses yang transparan dan kuat untuk mencegah serta menanggapi kondisi darurat kesehatan. Sehingga dunia akan belajar sebanyak mungkin dan secepat mungkin," tegas Sullivan.

Teori yang paling sering dikutip menunjukkan bahwa Covid-19 berasal dari kelelawar yang akhirnya ditularkan ke manusia.

Namun ada juga spekulasi yang belum terbukti bahwa virus itu bocor dari laboratorium Wuhan.

Ini merupakan sesuatu yang selalu dibantah China dan WHO pun mengatakan bahwa 'Sangat tidak mungkin' virus berasal dari laboratorim Wuhan.

Anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul virus corona Covid-19, mengenakan alat pelindung terlihat selama kunjungan mereka ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan Hubei di Wuhan, Provinsi Hubei tengah China pada 2 Februari 2021 .
Anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul virus corona Covid-19, mengenakan alat pelindung terlihat selama kunjungan mereka ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan Hubei di Wuhan, Provinsi Hubei tengah China pada 2 Februari 2021 . (Hector RETAMAL / AFP)

"Temuan awal kami menunjukkan bahwa pengenalan melalui spesies inang perantara adalah jalur yang paling mungkin. Ini akan membutuhkan lebih banyak studi dan penelitian yang ditargetkan lebih spesifik," kata Ahli dari WHO, dr Peter Ben Embarek, dalam konferensi pers beberapa hari lalu.

Ia pun merekomendasikan penyelidikan lebih lanjut tentang kemungkinan adanya kebocoran di laboratorium.

Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengindikasikan bahwa 'semua hipotesis' tentang asal mula virus 'tetap terbuka' untuk diselidiki.

"Beberapa pertanyaan telah diajukan, apakah beberapa hipotesis telah disingkirkan? Setelah berbicara dengan beberapa anggota tim, saya ingin memastikan bahwa semua hipotesis tetap terbuka dan memerlukan analisis dan studi lebih lanjut," kata Tedros.

Baca juga: Soal Investigasi Covid-19, WHO Kesal Karena China Ogah Serahkan Data Pentingnya

Baca juga: Pemerintah Janji Tanggung Biaya Perawatan dan Pengobatan KIPI Usai Vaksinasi Covid-19

Di sisi lain, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki menyerukan dilakukannya penyelidikan yang lebih independen terhadap asal-usul Covid-19.

"Sangat penting bagi kami untuk memiliki tim ahli kami sendiri di lapangan, di China, menyusul laporan WHO yang menyebut bahwa virus itu tidak bocor dari laboratorium. Kami ingin melihat sendiri datanya," kata Psaki.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan