Selasa, 26 Agustus 2025

Iran Vs Amerika Memanas

AS Serang Suriah, Targetkan 2 Kelompok Milisi yang Didukung Iran

Militer Amerika Serikat (AS) pada menyerang situs Suriah yang digunakan dua kelompok milisi yang didukung Iran pada Kamis (25/2/2021).

Editor: Gigih
CITRA SATELIT © 2021 MAXAR TECHNOLOGIES / AFP
Gambar satelit selebaran ini diambil dan dirilis oleh Maxar Technologies pada 26 Februari 2021 menunjukkan setelah (atas, C) serangan udara AS baru-baru ini terhadap sekelompok kecil bangunan di sebuah penyeberangan tidak resmi di perbatasan Suriah-Irak dekat Alm-Qaim, Irak. Suriah dan Iran pada 26 Februari mengutuk serangan udara AS yang mematikan terhadap milisi yang didukung Iran dengan Damaskus menyebutnya sebagai "pertanda buruk" dari pemerintahan Biden yang baru dan Teheran mengatakan itu akan semakin mengguncang kawasan itu. 

Gedung Putih mengatakan pada Jumat (26/2/2021) bahwa serangan itu didukung oleh Pasal II Konstitusi serta piagam PBB.

"Presiden bertindak sesuai dengan kekuatan pertahanan diri yang melekat yang diabadikan dalam Konstitusi kami dan Piagam PBB," kata seorang juru bicara NSC.

"Kami memiliki proses yang ketat untuk memasukkan tinjauan hukum atas pemogokan yang dilakukan."
Juru bicara itu mengatakan Biden menggunakan "otoritas Pasal II miliknya untuk membela personel AS dan untuk mencegah risiko serangan tambahan selama beberapa pekan mendatang," jelasnya.

"Serangan itu diperlukan untuk mengatasi ancaman dan sebanding dengan serangan sebelumnya," kata juru bicara itu.

Selain menuai kritik, serangan itu mendapat pujian dari seorang Republikan dan kritik dan perhatian cepat dari Demokrat yang marah atas kegagalan Gedung Putih untuk memberi pengarahan kepada mereka.

Senator Republik Pennsylvania Pat Toomey mengatakan Biden "benar untuk menanggapi serangan baru-baru ini yang didukung Iran terhadap Amerika dengan serangan udara ini."

Beberapa Demokrat mengeluh bahwa Biden tidak menghormati hak prerogatif Kongres dan memberi pengarahan kepada komite terkait sebelumnya.

Sementara Ketua DPR Nancy Pelosi dan Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer belum mengomentari pemogokan tersebut pada Jumat pagi(26/2/2021), yang lain memperjelas pandangan mereka.

Baca juga: Serpihan Benda Mirip Badan Pesawat di Kalteng Ternyata Bagian Roket China yang Meledak di Udara

Gambar satelit selebaran ini diambil dan dirilis oleh Maxar Technologies pada 26 Februari 2021 menunjukkan setelah (atas, C) serangan udara AS baru-baru ini terhadap sekelompok kecil bangunan di sebuah penyeberangan tidak resmi di perbatasan Suriah-Irak dekat Alm-Qaim, Irak. Suriah dan Iran pada 26 Februari mengutuk serangan udara AS yang mematikan terhadap milisi yang didukung Iran dengan Damaskus menyebutnya sebagai
Gambar satelit selebaran ini diambil dan dirilis oleh Maxar Technologies pada 26 Februari 2021 menunjukkan setelah (atas, C) serangan udara AS baru-baru ini terhadap sekelompok kecil bangunan di sebuah penyeberangan tidak resmi di perbatasan Suriah-Irak dekat Alm-Qaim, Irak. Suriah dan Iran pada 26 Februari mengutuk serangan udara AS yang mematikan terhadap milisi yang didukung Iran dengan Damaskus menyebutnya sebagai "pertanda buruk" dari pemerintahan Biden yang baru dan Teheran mengatakan itu akan semakin mengguncang kawasan itu. (CITRA SATELIT © 2021 MAXAR TECHNOLOGIES / AFP)

Kritik

Senator Tim Kaine, seorang Demokrat Virginia, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa "tindakan militer ofensif tanpa persetujuan kongres bukanlah konstitusional tanpa adanya keadaan luar biasa".

"Kongres harus diberi pengarahan penuh tentang masalah ini secepatnya," tambahnya.

Senator Chris Murphy, seorang Demokrat Connecticut, mengatakan dia memiliki "kepercayaan yang melekat" pada pengambilan keputusan keamanan nasional Biden dan bahwa serangan milisi di pangkalan Irak yang menampung pasukan AS "tidak dapat diterima."

"Tapi serangan balasan membutuhkan otorisasi kongres," katanya

"Kongres harus memegang pemerintahan ini dengan standar yang sama seperti yang dilakukan pemerintahan sebelumnya, dan membutuhkan pembenaran hukum yang jelas untuk tindakan militer, terutama di dalam teater seperti Suriah, di mana Kongres belum secara eksplisit mengizinkan tindakan militer Amerika," kata Murphy.

Rep. Ro Khanna, seorang Demokrat California di Komite Angkatan Bersenjata DPR, mengatakan kepada CNN "sama sekali tidak ada pembenaran bagi seorang presiden untuk mengotorisasi serangan militer yang tidak untuk membela diri terhadap ancaman yang akan datang tanpa otorisasi kongres. Kita perlu melakukannya. keluar dari Timur Tengah, bukan meningkat. "

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan