Kamis, 21 Agustus 2025

Virus Corona

Lebih dari Setahun sejak Pandemi, Korea Utara Mengklaim Negaranya Masih Bebas Virus Corona

Korea Utara yang terisolasi terus mengklaim rekor sempurna dalam mencegah virus corona dalam laporan terbarunya kepada Organisasi Kesehatan Dunia

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
KCNA VIA KNS / AFP
Gambar tak bertanggal yang dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 29 Agustus 2020 ini menunjukkan seorang pegawai stasiun memeriksa suhu tubuh penumpang sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19 di Pyongyang. Hingga hari ini, Korea Utara mengklaim negaranya masih bebas dari virus corona 

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara yang terisolasi terus mengklaim rekor sempurna, 0 kasus, dalam mencegah virus corona dalam laporan terbarunya kepada Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Dilansir The Associated Press, pada awal pandemi lebih dari setahun yang lalu, Korea Utara menggambarkan upayanya mencegah virus sebagai "masalah eksistensi nasional".

Korea Utara menutup perbatasannya, melarang turis dan mengusir diplomat.

Mereka juga sangat membatasi lalu lintas lintas batas dan telah mengkarantina puluhan ribu orang yang telah menunjukkan gejala.

Negara yang dipimpin Kim Jong Un itu masih mengatakan tidak menemukan kasus Covid-19.

Baca juga: Korea Utara Umumkan Tidak Berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo karena Covid-19, Korea Selatan Kecewa

Baca juga: Pasangan di Korea Coret-coret Lukisan Seharga Rp 6,4 Miliar, Mengira Publik Boleh Ikut Menggambar

Seorang penonton menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari tindakan pencegahan terhadap virus corona Covid-19, sebelum pertunjukan oleh Rombongan Akrobatik Nasional Korea Utara di Teater Sirkus Pyongyang pada 16 November 2020.
Seorang penonton menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari tindakan pencegahan terhadap virus corona Covid-19, sebelum pertunjukan oleh Rombongan Akrobatik Nasional Korea Utara di Teater Sirkus Pyongyang pada 16 November 2020. (KIM Won Jin / AFP)

Namun, klaim itu sangat diragukan sejumlah pihak mengingat infrastruktur kesehatannya yang buruk dan perbatasan yang keropos dengan China, garis kehidupan ekonominya.

Dalam email ke The Associated Press pada hari Rabu (7/4/2021), Edwin Salvador, perwakilan WHO untuk Korea Utara, mengatakan Korea Utara melaporkan telah menguji 23.121 orang untuk virus corona dari awal pandemi hingga 1 April.

Semua hasilnya negatif.

Namun Salvador mengatakan Korea Utara tidak lagi memberi laporan tentang jumlah orang yang dikarantina dengan gejala yang dicurigai.

Korea Utara Umumkan Tidak Berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo

Selasa (6/4/2021), Korea Utara mengumumkan tidak akan berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo tahun ini, dengan mengatakan keputusannya adalah untuk melindungi atletnya dari Covid-19.

Pyongyang mengatakan tidak memiliki kasus virus meski para ahli mengatakan itu tidak mungkin.

Dilansir BBC.com, keputusan tersebut mengakhiri harapan Korea Selatan untuk menggunakan Olimpiade sebagai "jembatan" untuk terhubung dengan Korea Utara.

Pada 2018, kedua belah pihak memasuki tim gabungan di Olimpiade Musim Dingin.

Pengumuman tersebut menjadikan Korea Utara sebagai negara besar pertama yang melewatkan Olimpiade 2020 yang tertunda karena pandemi.

Acara ini akan dimulai pada 23 Juli mendatang.

Baca juga: Penyulut Obor Estafet Olimpiade Jepang Berharap Masyarakat Semakin Cerah di Tengah Pandemi Covid-19

Baca juga: Penyulut Obor Estafet Olimpiade Jepang Berharap Masyarakat Semakin Cerah di Tengah Pandemi Covid-19

Orang-orang menonton layar televisi yang menampilkan laporan berita tentang keputusan Korea Utara untuk tidak berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo karena pandemi Covid-19, di sebuah stasiun kereta api di Seoul pada 6 April 2021.
Orang-orang menonton layar televisi yang menampilkan laporan berita tentang keputusan Korea Utara untuk tidak berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo karena pandemi Covid-19, di sebuah stasiun kereta api di Seoul pada 6 April 2021. (Jung Yeon-je / AFP)

Harapan Korea Selatan Runtuh

Keputusan itu dibuat pada pertemuan komite Olimpiade pada 25 Maret lalu, menurut laporan oleh situs Olahraga milik negara di DPRK yang dirilis pada 5 April 2021.

Dilansir Sky News, Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyatakan kekecawaannya atas keputusan Korea Utara itu.

Mereka mengatakan pihaknya berharap Olimpiade Tokyo akan memberikan kesempatan untuk meningkatkan hubungan antar-Korea, yang telah menurun di tengah kebuntuan dalam negosiasi nuklir yang lebih besar antara AS dan Korea Utara.

Korea Utara telah mengambil tindakan tegas terhadap virus tersebut sejak virus itu merebak tahun lalu.

Korea Utara menutup perbatasannya pada akhir Januari dan kemudian mengkarantina ratusan orang asing di ibukotanya.

Sejak awal tahun lalu, kereta api dan gerbong dilarang masuk atau meninggalkan Korea Utara.

Sebagian besar penerbangan penumpang internasional juga dihentikan.

Olimpiade Musim Dingin 2018 Menjadi Momen Persahabatan bagi Korea Utara dan Korea Selatan

Ada harapan dari Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bahwa Olimpiade Jepang tahun ini dapat menjadi katalisator kemajuan antara kedua Korea.

Hubungan baik antar Korea terlihat pada 2018, ketika Korea Utara mengirim 22 atlet ke Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan, bersama dengan pejabat pemerintah, jurnalis, dan kelompok pendukung 230 anggota.

Di antara kontingen yang datang adalah saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong.

Adik perempuan Kim Jong Un Korea Utara, Kim Yo Jong (tengah) berjabat tangan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in selama upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 di Stadion Pyeongchang pada 9 Februari 2018.
Adik perempuan Kim Jong Un Korea Utara, Kim Yo Jong (tengah) berjabat tangan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in selama upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 di Stadion Pyeongchang pada 9 Februari 2018. (Martin BUREAU / AFP)

Momen pertemuan itu juga menjadi sebuah langkah yang membantunya memulai diplomasi dengan Korea Selatan dan AS.

Pembicaraan berikutnya menghasilkan serangkaian pertemuan bersejarah dan penting antara pemimpin Korea Utara dan mantan Presiden AS Donald Trump.

Ada harapan untuk hubungan yang lebih baik setelah pertemuan, tetapi tidak ada yang terwujud dan suasana sejak itu memburuk.

Korea Utara dan Selatan secara teknis masih berperang karena tidak tercapai kesepakatan damai ketika Perang Korea berakhir pada 1953.

Kekhawatiran Jepang terhadap Covid-19

Sementara itu, di Jepang, acara persiapan Olimpiade dibatalkan setelah infeksi Covid merebak di kamp pelatihan tim polo air Jepang.

Tujuh orang dinyatakan positif mengidap virus tersebut.

Mereka dinyatakan positif setelah pengumuman bahwa estafet obor Olimpiade Osaka akan dibatalkan karena infeksi di kota itu mencapai rekor tertinggi.

Ada kekhawatiran yang berkembang di Jepang bahwa lebih banyak jenis virus yang menular dapat mendorong potensi gelombang keempat virus di negara itu.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya seputar Korea Utara

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan